Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penghuni sekaligus pemilik unit Apartemen Lavande mengeluh menerima kesewenang-wenangan dari pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS).
Ketua Perkumpulan Warga Apartemen Lavande, Charli Novitriyanto, mengatakan salah satu kebijakan yang dianggap janggal oleh warga adalah kenaikan iuran pengelolaan lingkungan (IPL).
Baca : Pergub 132, Senjata DKI Paksa Pengembang Ganti Pengurus Apartemen
“Pada 2016, IPL kami naik tiga kali setahun,” ujar Charli saat ditemui Tempo di salah satu restoran di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis petang, 21 Februari 2019.
Pengumuman kenaikan IPL itu disiarkan oleh pengurus P3SRS pada Desember 2015. Dalam selebaran pemberitahuan yang ia tunjukkan, termaktub sejumlah alasan yang melatari sebab-sebab pengurus P3SRS menaikkan tarif IPL. Pertama, lantaran adanya kenaikan upah minimum provinsi atau UMP DKI Jakarta sebesar 15 persen selama 2 tahun terakhir. Kedua, adanya inflasi turut menjadi pertimbangan.
Alasan lain ialah kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak. Pengurus P3SRS juga menyebut rencana mereka mengecat ulang gedung apartemen.
Dikutip dari selebaran tersebut, kenaikan IPL terjadi pada Januari, April, Juli. Pada Januari 2016, tarif IPL yang diberlakukan pengurus berjumlah Rp 17 ribu.
Jumlah itu terdiri atas Rp 16 ribu iuran IPL dan Rp 1.000 iuran sinking fund atau SF. Sedangkan pada periode April, IPL penghuni naik menjadi Rp 18 ribu dan pada Juli kembali naik menjadi Rp 20 ribu per meter persegi.
Warga lainnya, AN, yang ditemui di tempat yang sama, mengatakan warga menolak adanya kenaikan IPL yang bertingkat-tingkat lantaran pengurus tak menggamblangkan rincian rencana anggaran tahun 2016 tersebut beserta laporan keuangan tahun sebelumnya.
“Kami mau membayar kalau memang kebutuhannya segitu. Tapi kami minta laporan yang jelas dan transparan,”kata AN. AN mengaku sejumlah warga berkukuh membyar IPL dengan tarif lama, yakni Rp 14 ribu. AN dan para warga Lavande baru akan membayar tarif baru sesuai permintaan pengurus bila mereka diperlihatkan laporan-laporan keuangan dan detail rencana anggaran yang akan dilaksanakan pengurus dengan nilai IPL tersebut.
Simak pula :
Anies : Apartemen Selama Ini Seperti Hukum Rimba
Ketua Asosiasi Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (APERSSI) Ibnu Tadji terkejutg dengan tarif IPL apartemen yang naik selama tiga kali setahun.
“Itu perarti P3SRS dan pengelolanya tidak profesional,” ujarnya dalam pesan pendek kepada Tempo. Meski demikian, Ibnu tak menampik peliknya persolan yang menimpa sejumlah apartemen. Menurut dia, hampir semua rumah susun milik tersebut bermasalah.
Konflik warga Apartemen Lavande dan pengurus P3SRS terkuak setelah Gubernur DKI Anies Baswedan menyambangi rusunami tersebut pada Senin, 18 Februari lalu. Warga saat itu mengeluh adanya tindakan intimidasi dan ketidaktransparanan pengurus dalam mengelola apartemen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini