PENAHANAN Amir Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba'asyir, atas tuduhan terlibat kasus bom malam Natal 2000, mendorong lahirnya Crisis Center Komite Korban Perpu Teroris. Institusi ini didirikan sejumlah aktivis Islam, pengacara, maupun ustad di Solo, Senin pekan lalu, untuk menangkal penyalahgunaan Perpu Teroris oleh pemerintah.
Dideklarasikan di kantor Masjid Al-Wustho, Mangkunegaran, tujuan pusat krisis ini memberikan motivasi pada para ustad dan aktivis Islam agar tetap giat berdakwah, tidak gentar dengan stigma teroris. Koordinatornya, M. Taufiq, S.H., M.H., mengatakan lembaga ini akan memberikan bantuan hukum pada kegiatan atau para aktivis Islam yang dikaitkan dengan jaringan terorisme. Ia mensinyalir, peraturan itu bertujuan menekan aktivis dan ustad yang bersuara keras terhadap pemerintah. Ia menunjuk penangkapan Ba'asyir dan aktivis Islam lainnya yang tanpa bukti cukup.
Tomi Lebang, Tjandra Dewi, Tempo News Room
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini