Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dea OnlyFans: Marshel Orang Baik, Saya Menyesal Dia Terseret Masalah Ini

Dea OnlyFans menceritakan awal mula perkenalannya dengan komedian Marshel Widianto. Ikut terseret dan diperiksa polisi.

10 April 2022 | 20.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Marshel Widianto menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan penyidik dalam kasus pembelian konten syur Dea Onlyfans di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 7 April 2022. Pemeriksaan Marshel berjalan hampir empat jam. ANTARA/Galih Pradipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gusti Ayu Dewanti atau Dea kreator konten OnlyFans menceritakan pertama kali mengenal komedian Marshel Widianto sehari setelah video podcast YouTube Deddy Corbuzier tayang pada 9 Maret 2022 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dea Onlyfans mengatakan perkenalan pertama dengan Marshel melalui WhatsApp ketika ia dihubungi pertama kali sehari setelah podcast itu tayang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kak Marshel itu orangnya baik. Awal perkenalan dia nanya kabar saya dan kondisi saya. Akhirnya kami ngobrol via WhatsApp dan gak lebih,” kata Dea kepada Tempo, 9 April 2022.

Ia mengatakan Marshel menghubunginya keesokan sore setelah podcast Deddy Corbuzier tayang. Marshel, katanya, memperkenalkan siri secara sopan dan menanyakan kondisi setelah kasusnya viral.

“Dia murni ingin berteman dan orangnya baik. Saya menyesal kenapa dia harus terseret masalah ini,” katanya.

Marshel, katanya, menghubunginya pada saat ia menghadiri syuting di podcast lain. Saat itu, melalui pesan WhatsApp, Marshel menanyakan kabar Dea dan kondisinya.

“Itu setelah podcast Om Dedi naik. Podcast itu kalau tidak salah Rabu atau Kamis ya. Terus besok sorenya waktu saya ada syuting di podcast lain dia memperkenalkan diri dengan sopan,” tutur Dea.

Dea mengatakan sudah meminta maaf melalui pesan pribadi setelah nama Marshel disebut-sebut sebagai pembeli konten video dan foto milik Dea. Ia mengutarakan Marshel membeli kontennya secara langsung untuk koleksi pribadi dan bukan untuk disebarluaskan.

Sebelumnya, setelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya sebagai saksi pada 7 April lalu, Marshel Widianto menjelaskan alasannya membeli konten Dea secara langsung tanpa melewati platform OnlyFans.

"Kenapa gak lewat onlyfans karena mungkin pemikiran gua kalo gua ngasih ke onlyfans nanti ada potongan harga, potongan uang mungkin ada fee dari onlyfansnya. akhirnya gua ngasih langsung ke dia untuk membantu," ujar Marshel.

Marshel diperiksa penyidik Polda Metro karena namanya diketahui membeli konten-konten dewasa milik Dea Onlyfans. Polisi menyebut ada komedian inisial M yang membeli konten milik Dea. Menurut polisi ada 76 konten video dan gambar-gambar lainnya.

Marshel membeli konten dewasa dari Dea Onlyfans sebesar Rp 1.400.000. Setelah dibayar, konten tersebut diberikan lewat Google Drive yang dikirim oleh Dea berikut dengan kata kunci atau password.

"Jadi gua dikasih google drive sama dia, setelah itu gua masuk pake password," katanya.

Dea terakhir diperiksa pada 4 April lalu untuk memberikan bukti aliran dana setelah mantan pacarnya, Dicky Reno Zulpratomo, yang menjadi pemeran pria dalam video, diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.

Bukti aliran dana itu untuk membuktikan kesaksian Dicky yang mengatakan dirinya tidak ikut menerima pendapatan dari OnlyFans.

“Sama sekali enggak,” jawab Dea ketika ditanya Tempo apakah Dicky juga menerima pendapatan dari OnlyFans.

Dea mengatakan saat ini belum menerima jadwal pemeriksaan ulang dan hanya melaksanakan wajib lapor tiap Senin. Ia juga mengatakan berkas kasusnya juga belum masuk ke kejaksaan.

“Saya saat ini bersikap kooperatif dan wajib lapor tiap Senin saja,” katanya.

Perempuan berusia 24 tahun itu menawarkan diri menjadi Justice Collaborator agar pelaku penyebaran video miliknya bisa diusut oleh kepolisian. Menurutnya, pihak ketiga yang menyebarkan ke media sosial atau platform di luar OnlyFans, meresahkan karena menyebarkannya secara masif dan kemungkinan juga menjual konten pribadi “revenge porn”.

“Kenapa dari OnlyFans bisa diperjualbelikan pihak ketiga? Siapa pihak ketiga ini? Itu tujuannya kuasa hukum dan saya mengajukan Justice Collaborator,” tutur Dea.

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus