Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gusti Ayu Dewanti atau yang dikenal Dea OnlyFans mengungkapkan dia sempat ingin bunuh diri karena depresi menghadapi tekanan publik dan kasus yang sedang gencar menyita perhatian masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada Tempo, Dea mengatakan pada satu waktu ia merasa tertekan dan ingin mengakhiri hidupnya karena tidak tahan menanggung cibiran teman dan publik, usai kasusnya pornografi yang menjeratnya menyeruak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setelah ramai podcast Deddy Coburzier sebetulnya saya masih menerima, tetapi semakin lama semakin kelewatan batas. Waktu itu pasangan saya tidak ada buat saya. Saya sampai depresi sebelum akhirnya bangkit,” kata Dea kepada Tempo, Sabtu, 9 April 2022.
Dea mengungkapkan ditinya tertekan dan depresi bukan hanya karena tekana publik, tetapi juga tekanan dari orang-orang yang dikenalnya. Pada akhirnya, Dea menerapkan mekanisme koping dengan menertawakan masalah yang ia hadapi.
“Saya sempat menertawakan diri sendiri, masalah saya, tapi pun banyak yang mencibir saya dengan itu. Saya memang selalu diam sejak awal, tetapi saya perlu coping mechanism untuk berhasil melewati masa-masa itu,” katanya.
Ia mengatakan menghadapi masalahnya atau cibiran orang lain dengan menjadikaannya sebagai candaan. Sebab, katanya, ia memiliki cara dan mekanisme kopingnya sendiri sehingga bisa melawati masa kritis depresi. Dea juga mengutarakan juga sempat konseling ke psikiater ketika tekanan terhadap dirinya makin berat.
“Saya sempat konseling ke psikiater untuk itu,” ujar Dea.
Dalam unggahan berbahasa Inggris di media sosial, ia sempat mengutarakan isi hatinya untuk meminta maaf kepada semua pihak yang tersakiti atas tindakannya. Ia juga meminta maaf kepada mantannya karena menjadi penghalang dalam hidupnya.
Dea terakhir diperiksa pada 4 April lalu untuk memberikan bukti aliran dana setelah mantan pacarnya, Dicky Reno Zulpratomo, yang menjadi pemeran pria dalam video, diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.
Bukti aliran dana itu untuk membuktikan kesaksian Dicky yang mengatakan dirinya tidak ikut menerima pendapatan dari OnlyFans.
“Sama sekali enggak,” jawab Dea ketika ditanya Tempo apakah Dicky juga menerima pendapatan dari OnlyFans.
Perempuan berusia 24 tahun itu menawarkan diri menjadi Justice Collaborator agar pelaku penyebaran video miliknya bisa diusut oleh kepolisian. Menurutnya, pihak ketiga yang menyebarkan ke media sosial atau platform di luar OnlyFans, meresahkan karena menyebarkannya secara masif dan kemungkinan juga menjual konten pribadi “revenge porn”.
“Kenapa dari OnlyFans bisa diperjualbelikan pihak ketiga? Siapa pihak ketiga ini? Itu tujuannya kuasa hukum dan saya mengajukan Justice Collaborator,” tutur Dea.
Dea ditangkap pada Kamis malam, 24 Maret kemarin, di Malang, Jawa Timur. Dia tiba di Mapolda Metro Jaya pada Jumat sore dan langsung masuk ke Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
Dea Onlyfans ditetapkan tersangka pada 26 Maret 2022 dan terancam hukuman 6 tahun penjara karena mendistribusikan dan membuat informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan pornografi. Ia disangka melanggar pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE dan Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan atau Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 30 dan atau Pasal 8 jo Pasal 34 dan atau Pasal 9 jo Pasal 35 dan atau Pasal 10 jo Pasal 36 UU tentang Pornografi.
Sebelumnya, Dea OnlyFans menjadi perbincangan setelah mengaku meraup untung besar dari hasil menjual foto seksinya saat tampil di podcast Deddy Corbuzier. Penghasilan fantastis itu didapatnya lantaran menjajakan pose-pose seksi miliknya di platform digital Onlyfans.
Catatan redaksi:
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.
Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293.