Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap prinsip dan kebiasaannya semasa menjadi Wakil Gubernur lalu Gubernur DKI Jakarta sepanjang periode 2012-2017. Ahok memaparkan kembali pengalamannya saat menerima Roosseno Award IX-2019 di Roosseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 22 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ahok membantah jika ada yang menyebutnya menerapkan standar terlampau tinggi untuk seorang politikus. Menurutnya, saat memimpin Ibu Kota, misalnya, dia hanya berusaha bekerja sepatutnya sebagai gubernur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Bangun pukul 04.00 WIB untuk bersiap kerja dan mengusahakan tiba di Balai Kota sebelum jam 08.00 WIB," katanya.
Dia juga membuka laporan keuangan operasional pemerintahan DKI yang bisa diakses publik. Pun dengan rapat-rapat yang ada. Pria yang kini ingin disapa sebagai BTP itu merasa harus melakukannya karena sadar yang dikelola bukan uang pribadi.
"Publik yang menggaji kami tentu ingin tahu uangnya dipakai buat apa, apalagi operasional miliaran," ujar dia.
Penghargaan Roosseno diberikan kepada sosok yang dinilai memiliki etos kerja dan integritas tinggi. Selain itu, penerima penghargaan juga harus memiliki gagasan kreatif untuk pembangunan bagi publik.
Ahok mengenakan batik biru emas dan tiba sekitar pukul 9.58 WIB saat menerima penghargaan itu. Saat memasuki lobi Roosseno Plaza, di belakangnya tampak sosok Puput Nastiti Devi, eks polwan yang dinikahi Ahok sehari setelah bebas dari penjara pada 25 Januari lalu. Puput tampak mengenakan batik merah.