Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Massa demonstrasi di beberapa titik di Jakarta membubarkan diri pada Selasa dini hari, 1 Oktober 2019. Jalanan di Universitas Atma Jaya, Tanah Abang, Karet, Slipi, hingga Palmerah, sudah lengang untuk dilalui masyarakat.
Keramaian hanya terjadi di wilayah Tanah Abang. Sekitar pukul 01.00 WIB sekitar 100 orang masih berkumpul di seberang pintu masuk Thamrin City. Api bekas hasil pembakaran ban masih menyala. Tapi di lokasi itu kendaraan sudah bisa dilalui.
Terlihat juga di lokasi itu pembatas jalan dari beton hampir semuanya jatuh ke kanan atau kiri jalan. Hal serupa juga terjadi di Karet menuju arah Slipi, pagar-pagar pembatas jalan rusak.
Adapun aksi massa demonstraso terakhir terjadi pada pukul 00.10. Ratusan personel polisi memukul mundur massa di wilayah Karet, Jakarta Pusat. Massa yang berjumlah ratusan orang itu, didorong oleh polisi bertameng ke arah Manggarai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlihat dari atas Jalan Layang Karet Bivak, polisi menembakkan gas air mata ke arah massa yang demonstrasi. Massa juga melemparkan batu ke parah polisi sambil berlarian.
"Mundur semua mundur," kata polisi kepada pengguna jalan yang akan melintas jalan itu.
Dari atas fly over masyarakat pengguna jalan tidak bisa lewat. Mereka akhirnya menonton aksi tersebut.
Sebelummya di lokasi yang berdekatan, massa demonstrasi membakar ban dan marka jalan di Karet menuju arah Tanah Abang, Jakarta Selatan. Dari pantauan Tempo terdapat sekitar 10 titik api yang menyala pada Senin malam, sekitar pukul 21.40.
Massa berjumlah ratusan berkumpul mengadap ke arah Tanah Abang atau di lokasi sebelum Jalan Layang Karet. Pada pukul 22.50, massa berlarian menuju arah kuningan. Di arah itu, polisi dengan mobil baja datang memadamkan api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mundur semua, masuk semua masuk!," teriak polisi kepada pengguna jalan sambil menembakkan gas air mata.