Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Disain di celah-celah pasar

Barang yang kelihatan buruk belum tentu tidak laku sebaliknya barang yang dibikin indah, dengan desain bagus, kadang juga sulit dipasarkan. desain erat hubungannya dengan angka penjualan. (sel)

13 Maret 1982 | 00.00 WIB

Disain di celah-celah pasar
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BARANG yang kelihatan buruk belum tentu tidak laku. Sebaliknya barang yang dibikin indah, dengan disain bagus, kadang juga sulit dipasarkan. Bukan hal baru sebetulnya, pendapat yang menyatakan disain barang industri erat hubungannya dengan angka penjualan. Menghadapi tahun 1982 tempo hari, pemerintah Inggris bahkan tampak ada memikirkan masalah tersebut. Akhir Januari misalnya, Perdana Menteri Margaret Thateher sengaja meluangkan waktu berbicara dengan sejumlah industrialis terkemuka negerinya. Thatcher yakin, disain yang elok dapat menolong dunia perusahaan Inggris mengaut keuntungan lebih besar. Tapi betulkah? "Jawaban untuk pertanyaan itu adalah sebuah 'ya' yang tak begitu pasti," tulis The Economist 6 Februari. Majalah itu sendiri memberikan contoh barang yang didisain bagus namun tak beruntung di pasaran. Umpamanya dua peralatan ilmiah, yang bahkan sempat memenangkan penghargaan Dewan Disain Inggris pada penghujung 1970-an. Yang pertama sebuah alat bernama mikrometer, yang bisa digunakan para ahli untuk mengukur diameter. Pendisain Inggris, Moore dan Wright, telah memperkenalkan sebuah versi yang cantik dengan sistem digital dan disply yang mudah dibaca. Setelah dilempar ke pasar, ternyata tak seberapa laku. Nasib lebih buruk menimpa mikroskop Stereo Three buatan Ealing Beck. Ini malahan disebut "korban kesia-siaan teknologi." Sampai-sampai harus ditarik dari peredaran. Padahal dua tahun sebelumnya mikroskop tersebut juga menggondol penghargaan Dewan Disain. Sebaliknya, disain "tak sedap" yang membawa sukses bisa diberi contoh pertama kali-dengan setrika listrik Morphy Richards Senior. Sepintas lalu setrika itu seperti muncul dari katalogus alat rumah tangga tahun 1950-an. Pun harganya relatif mahal, sedang pemanasannya makan watu lama. Namun dalam catatan pasar, ia nomor satu dari angka penjualan setrika yang di Inggris mencapai Å“ 25 juta setahun. BEGITU pula alat penggering rambut Moulinex's Number One. Tampak tak begitu kuat, tak pula cukup elok, namun ia menjadi saingan keras barang sejenis merk lain di kedai-kedai di seluruh Iggris. Tapi di luar contoh-contoh ini memang masih cukup banyak yang membuktikan disain industri ikut mempengaruhi angka penjualan. Pada 1980, orang Inggris membeli sepeda dua kali lebih banyak ketimbang sepuluh tahun sebelumnya. Penerapan disain baru turut menaikkan pasaran. Para perancang sepeda menggunakan bahan yang lebih ringan, tapi lebih kuat. Sepeda menjadi mudah dipindah-pindahkan dan enak ditunggang. Pelbagai embel-embel tambahan membuat kendaraan roda dua bebas polusi itu tampak menarik, jauh dari citra ketinggalan zaman. Disain malah tidak cuma bertugas membuat barang tampak gemerlapan. Ia mengawinkan engineering dasar dengan kepekaan yang menyangkut kebutuhan pemakai. Kan setiap pasar membutuhkan variasi? Prinsip itulah yang dipertahankan Robin Roy dari Open University, Inggris, tatkala ia mempelajari pemasaran sepeda. Pada tingkat pertama, faktor harga menuntut pertimbangan utama. Kemudian menyusul faktor estetis. Lalu yang terakhir, kekhususan teknis. Pemasaran sepeda anak-anak menuntut "kiat" tersendiri. Di sini disain menjadi lebih penting--termasuk hiasan tetek-bengek yang membuat kendaraan itu tampak meriah. Disain bisa pula diajak membuat barang kelihatan lebih mahal. Maklum, cukup banyak pembeli yang ingin dipandang lebih mampu dari tetangganya. Sebaliknya, disain juga bisa menurunkan biaya produksi. Ambillah umpamanya mesin tulis listrik portable Olivetti yang baru, Praxis 35. Sekali pandang mesin ini tampak "lebih pintar", tanpa hatus mempersulit pemakainya. Dan pada waktu bersamaan, jumlah onderdilnya berkurang dari 1.200 menjadi hanya 500. Bayangkan. Mobil Ponda keluaran Fiat juga dirancang sekaligus untuk dua tujuan: murah dan tampan. Kaca depannya rata, bukan melengkung seperti biasa. Tempat duduknya dilapisi permadani dalam gaya Spartan. Ternyata, meski tak dibalut pelbagai hiasan, kendaraan ini memberi kesan mewah. Walkman juga contoh yang tepat. Dari segi elektronik sebenarnya tak ada yang "revolusioner" pada cassette recorder mini itu. Tapi ia ringan, mungil, sangat merangsang, bersuara bagus, dan tak seberapa mahal. Ia melayani 'perasaan ingin diperhatikan' yang biasanya meresahkan hati para remaja. Mereka bangga memilikinya. Demikian pula kesan yang ditimbulkan pesawat komputer ZX81 rancangan Sinclair Research, Inggris. Memang, salah satu tujuan disain sangat bersifat ekonomis. Dan itu juga berhubungan dengan misalnya kegunaan mengurangi pengurasan tenaga mesin, material dan tenaga manusia dalam proses produksi. Juga mengurangi ongkos angkutan dan penggudangan. Lebih-lebih akhir-akhir ini, ketika faktor energi menjadi aspek penting ekonomi. Dalam kaitannya dengan disain mobil, faktor itu menyangkut sistem aerodynamics yang lebih baik, dan bahan baku yang lebih ringan-yang juga diperlukan untuk produksi mesin cuci. Penggunaan bak plastik pada mesin cuci banyak menghemat energi. Di sini, bahkan, peranan disain dalam menghemat energi kerap membuat teknologi baru menjadi lebih menarik bagi konsumen. Pabrik Thorn dan Philips misalnya sengaja memilih pendisain industri untuk membuat lampu neon produksi mereka lebih disenangi para pemakai. Apalagi bila produk itu merupakan jenis baru yang harus diusahakan merebut kepercayaan konsumen. "Sonymeraih suksesnya sebagai pembaru barang-barang elektronik terutama melalui disain," tulis The Economist. Tujuan disain selanjutnya ialah kemudahan dan kejelasan. Banyak hasil produksi merupakan teka-teki bagi pemakainya untuk pertama kali. Memasang sistem video, atau menangani mesin hitung untuk pertama kalinya, bisa membuat orang naik pitam. Kini, untuk mengatasi kemungkinan itu, para pendisain industri bekerja sama dengan psikolog dan ahli pemasaran. Contoh paling sederhana usaha disain memberi kejelasan ini tampak pada peta angkutan bis kota London yang baru terbit. Dalam peta tersebut, tujuan dari satu ke lain tempat dibuat sederhana, di tengah "anyaman" jalan raya London yang bagai sarang laba-laba. Para produsen alat kantor belakangan ini pun lebih menekankan barang buatannya pada faktor "mudah ditangani". Memang tidak jarang penggunaan alat baru membuat panik karyawan yang mengurusnya pertama kali. Maka kini, umpamanya, mesin pemroses-kata Nexos 2200 dilengkapi dengan mekanisme penggerak terbuat dari karet, yang memungkinkannya dimiringkan menurut selera pemakainya. Jerman Barat dalam pada itu menambahkan bantalan khusus pada keyboard video hasil produksinya, tempat para pemakai boleh meletakkan tangan. Faktor sampingan disain industri juga membuat barang produksi lebih mudah dirawat. Di Amerika Serikat, setiap pemilik lemari es Whirlpool boleh menelepon perusahaan tersebu untuk keperluan perbaikan. Pelayanan macam begini tentu bisa diterapkan atas banyak barang produksi lain. Kini banyak barang yang mencantumkan peringatan bagi para pemakainya, agar tidak menggunakan tukang reparasi amatir. Cara ini tampak "fair". Ada pula jenis disain yzng mempermudah pemakai mengatasi kerusakan ringan. Beberapa alat elektronik menggunakan sistem tertentu, yang memberitahu pemakai onderdil mana yang mengalami kerusakan. Berpedoman pada sinyal tersebut, pemakai awam langsung mampu membuang onderdil yang rusak, dan menggantinya dengan onderdil baru. Di lain pihak, para produsen bukannya tak paham akan keadaan keuangan konsumen di tengah dunia yang nyaris bangkrut ini. Karena itu mereka memproduksikan barang yang terdiri dari berbagai komponen, yang bisa dibeli belakangan dan ditambahkan kepada barang yang lama bcgitu keadaan keuangan mengizinkan. Demikianlah Sony membuat Profeel, televisi terakhir ciptaan mereka, yang terdiri dari beberapa bagian dan bisa ditambah-tambah sesuai dengan perkembangan keuangan. Disain juga menjangkau faktor keselamatan. Bis Metro buatan BL, Inggris, misalnya, memberi pengemudi kemungkinan 88% menguasai pemandangan, di samping kemudahan lain yang bersangkutan dengan pekerjaan mesin. Dalam pada itu, konsumen yang aneka ragam turut menentukan sudut pandangan para pendisain. Kaum muda tentulah lebih suka membeli barang yang cocok dengan gaya hidup mereka, dan membantu membangun identitas mereka. Ibu rumahtangga pasti memilih barang yang lebih irit dan tahan lama. Bahkan mesin dan produk medis menuntut disain yang elok. Sebua studi yang dilakukan di Polyteknik Birmingham, Inggris, membuktikan di sembilan perusahaan betapa faktor estetis merupakan kunci penting yang menentukan pilihan seorang pembeli. Memang, penilaian estetis sangat bersifat subjektif. Selera berbagai kelompok dan zaman sudah tentu tak sama. Misalnya gantungan baju yang gambarnya tercantum dalam tulisan ini. Bagi paman dan nenek kita di kampung, agaknya gantungan baju ini bisa jadi bahan olok-olok. Dalam seluk-beluk menjual barang produksi inilah, peranan disain dan pendisain terasa penting. Mereka turut menentukan naik turunnya suhu persaingan. Sehingga, meski para pendisain sekarang ini lebih menitikberatkan pertimbangan pada faktor nonestetis, masalah keindahan tetap mendapat porsi penting. Dengan prinsip itulah Fiat merancang Panda, mobil kecil yang dalam banyak hal berbeda dengan barang sejenisnya. Anehnya, sementara Inggris merasa ketinggalan dalam masalah disain, banyak perusahaan asing justru datang ke Inggris untuk mencari dan menyewa tenaga pendisain. Sony menggaet pendisain Terence Conran, Yamaha memakai tenaga Dick Powell, Audi mempekerjakan Martin Smith. Semuanya orang Inggris. Toh, sebegitu jauh, sebenarnya tetap sulit menghitung keuntungan komersial yang diakibatkan disain industri. Menurut riset dr. Roy dan beberapa pengamat lain, disain akan baru berarti bila dikombinasikan dengan keahlian pemasaran. Dan, jangan dilupakan, manajemen produksi yang jitu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus