Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta akan menyisir industri rumahan penggilingan bakso yang diduga menggunakan boraks sebagai bahan pengawet. Rencana penyisiran itu menindaklanjuti laporan yang diterima anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. "Iya, kalau sudah masuk laporan seperti itu," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Darjamuni, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota Komisi Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, sebelumnya mengungkapkan, hampir semua penggilingan bakso yang berlokasi di dekat pasar tradisional Jakarta menyediakan boraks sebagai bahan pengawet. "Hampir semua pasar tradisional ada," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Darjamuni, Dinas belum mengetahui persis lokasi penggilingan bakso yang diduga menggunakan boraks itu. Karena itu, Dinas akan mengecek industri rumahan penggilingan bakso di seluruh Jakarta. "Bahan bakunya yang kami periksa." Dinas Ketahanan Pangan juga akan melibatkan Dinas Perindustrian dan Energi untuk memeriksa industri rumahan penggilingan bakso itu.
Koordinator Komisi Bidang Perekonomian DPRD Jakarta, Ferrial Sofyan, juga menengarai adanya buah-buahan di pasar tradisional Ibu Kota yang disuntik zat pengawet. "Apel dan anggur digeletakkan begitu saja berminggu-minggu kok bisa aman? Berarti kan ada yang disuntikkan," ucapnya.
Ferrial mengklaim kerap menerima keluhan dari keluarganya ihwal rendahnya kualitas pangan di pasar tradisional Jakarta. Karena itu, dia meminta pemerintah DKI memperketat pengawasan terhadap 153 pasar tradisional di Ibu Kota.
Berbeda dengan klaim Ferrial, Darjamuni menuturkan, petugas Dinas hanya menemukan buah-buahan di pasar tradisional yang disemprot pestisida. Dinas tak menemukan praktik penyuntikan buah dengan zat pengawet. "Penyuntikan segala macam tidak ada. Tapi kalau pestisida masih kami temukan," tuturnya.
Darjamuni juga mengklaim bahwa tim bidang ketahanan pangan DKI telah melakukan inspeksi di pasar Jakarta setiap hari. Tim yang terdiri atas 18 orang itu dibagi menjadi tiga spesialis, yakni pertanian, perikanan, dan peternakan. LANI DIANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo