Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun biasanya orang membuat resolusi tahun baru. Salah satu resolusi yang paling umum adalah menjalani diet untuk hidup sehat dan menjaga berat badan. Tapi resolusi ini sering kali gagal karena tidak dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reisa Broto Asmoro atau dokter Reisa membagikan tips yang dia jalan untuk menjaga berat badan di unggahan Instagramnya, Senin, 10 Januari 2022. Menurut dia, salah satu kunci dia bisa mempertahankan berat badannya adalah tidak terlambat makan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Awal tahun sudah ada yang netapin resolusi seputar berat badan, belum nih? Atau salah satu resolusi lovely people dari tahun lalu selalu di seputar diet, diet, diet. Salah satu tips aku buat menjaga berat badan itu jangan sampai telat makan,” kata di unggahannya.
Alasannya, saat terlambat makan, perut akan sangat kelaparan sehingga orang cenderung makan berlebihan. “Yang ada kita justru jadi kalap dan makan apapun yang mengenyangkan perut kita,” dia menambahkan.
Terlambat makan juga tidak dianjurkan bagi orang yang ingin menurunkan berat badan. Selain dapat memicu makan kalap, itu juga mengacaukan jam sirkadian tubuh yang mempengaruhi metabolisme. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian para peneliti dari Brigham and Women's Hospital bekerja sama dengan Tufts University dan University of Murcia yang dipublikasikan pada 2013 lalu.
Studi selama 20 minggu ini menunjukkan bahwa orang yang makan siang sebelum pukul 15.00 mengalami penurunan berat badan yang lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang makan setelahnya. Padahal, mereka makan dan membakar kalori dengan jumlah sama, sama-sama mengikuti diet Mediterania, tidur dengan jumlah jam yang sama, juga memiliki tingkat hormon dan genetika yang serupa.
Dugaan para peneliti adalah bahwa makan siang terlambat mengacaukan sistem jam internal tubuh atau ritme sirkadian, dan ini mungkin memiliki efek buruk pada metabolisme.
"Sistem sirkadian terdiri dari jam master di otak dan jam periferal di sebagian besar sel di seluruh tubuh. Biasanya, jam master menyinkronkan semua jam periferal, mirip dengan konduktor orkestra. Ketika waktu makan tidak normal, ini mengarah ke de-sinkronisasi antara jam yang berbeda ini, menghasilkan kekacauanm” kata dia Frank Sheer, salah satu penulis penelitian, dikutip dari ABC News.
Itu sebabnya, para ahli menyarankan jangan terlambat makan jika ingin menurunkan atau mempertahankan berat badan.
Baca juga: Reisa Broto Asmoro Bagikan Tips Jaga Kebugaran Jelang New Normal
INSTAGRAM | ABC NEWS