Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua calon wakil gubernur DKI Jakarta menyinggung program mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat acara debat yang diselenggarakan PSI DKI, Jumat, 6 Maret 2020. Calon wagub dari Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, menyatakan mendukung adanya wadah bagi masyarakat untuk melaporkan masalah yang terwujud dalam program Clue.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apa yang dikerjakan Ahok, saya mendukung seperti Clue. Memang kami harus mendorong, memaksa masyarakat memberikan laporan. Tinggal ke depan kami bangun sistem," kata Riza di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, calon wagub dari PKS, Nurmansjah Lubis, menganggap aktivitas Ahok yang setiap pagi melayani keluhan masyarakat di Balai Kota Jakarta tergolong unik. Bahkan, warga rela mengantre panjang untuk bisa menemui Ahok yang dulu masih menjabat DKI 1.
"Saya lihat zaman Ahok agak unik setiap pagi berjejer masyarakat membawa keluhan," ucap Nurmansjah Lubis.
Dia juga memuji sistem e-Budgeting APBD DKI. Sistem ini, menurut dia, baru terealisasi di pemerintah DKI saat Ahok menjabat. Nurmansjah pun berseloroh tak ingin ada lagi ribut-ribut soal transparansi anggaran jika dirinya terpilih mendampingi Gubernur Anies Baswedan. Maksudnya adalah anggaran lem aibon di DKI yang mencapai Rp 82 miliar.
"Kami usahakan jangan ada aica aibon lagi," ujar dia.
Sebelumnya, anggaran lem aibon itu sempat menjadi sorotan. Anggaran diajukan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah I. Belakangan Dinas Pendidikan DKI dan Komisi E mencoret anggaran itu saat rapat pembahasan rencana KUA-PPAS APBD 2020.