Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut adaptasi kebiasaan baru atau AKB dibutuhkan sejumlah kedisiplinan, salah satunya ialah dengan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terpapar penyakit. Sayangnya, pedoman gizi pemerintah yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan belum banyak yang menerapkan dengan semestinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Padahal menurut Guru besar Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Profesor Dokter Endang L Achadi terdapat 2 faktor penyebab yang mempengaruhi terjadinya infeksi virus kepada manusia. Pertama, semakin banyak vurus masuk, semakin susah tubuh melawannya dan meningkatkan daya tahan tubuh yang terkait dengan pemenuhan gizi. Sebab, semakin baik daya tahan tubuh, semakin bagus tubuh membunuh virus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Status kesehatan dipengaruhi oleh pola makan bergizi seimbang. Sementara imunitas terkait gizi mencakup protein, vitamin, mineral, antioksidan, air, probiotik, dan kalori.Jika imunitas kita baik maka penyakit tidak mudah menulari, atau jika tertular gejalanya ringan dan bisa lekas sembuh," ucap Endang dalam Webinar Peran Gizi dalam Menghadapi The New Normal, Senin 8 Juni 2020.
Endang menyarankan agar konsumsi beragam makanan yang segar untuk memastikan vitamin, mineral, serat, protein, dan antioksidan yang dibutuhkan air yang cukup. "Makan buah, sayur, legum (kacang polong), kacang2an gandum, beras, pangan hewani (daging, ikan, telur, dan susu). Tetap hindari makanan yang kaya gula, garam, dan lemak, misalnya diganti denga kudapan buah atau sayur mentah," ucap Endang.
Sedangkan untuk mengetahui bahwa yang dikonsumsi telah sesuai dengan pedoman gizi seimbang sebaiknya memastikan lagi isi piringku telah mencakup makanan yang dibutuhkan. "Isi separuh piring dengan makanan pokok dan lauk pauk, lebih banyak makanan pokoknya. Kemudian isi separuh piring lainnya dengan buah dan sayur, lebih banyak sayurnya," lanjut Endang.
Hal ini karena tidak satu jenis makanan pun mengandung zat gizi yang lengkap. Jumlah zat goizi yang dibutuhkan tubuh berbeda-beda, sehingga jumlah setiap ragam makanan harus proporsional. Namun sayangnya belum banyak masyarakat yang mempraktikkan kebiasaan tersebut.
"Normal baru tidak bisa dihindari karena bisa terjadi dalam kurun waktu yang lama, untuk itu asupan gizi seimbang harus menjadi prioritas di masing-masing orang agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang dapat mencegah Covid-19," pungkas Endang.