Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Fery Farhati Gagas Buku Dandang Betawi, Berisi Warisan Resep Masakan Tradisional Betawi

Fery Farhati bersama dengan istri almarhum Sekda DKI Saefullah menggagas buku Dandang Betawi yang berisi kekayaan warisan resep masakan Betawi.

2 Oktober 2022 | 13.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan istrinya, Fery Farhati (kiri) membaca buku koleksi perpustakaan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu dalam acara peresmian di Blok M, Jakarta Selatan, Ahad, 18 September 2022. Taman yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tersebut dibangun untuk menjadi ruang baca sekaligus ruang berkreativitas dan bertukar ide bagi seluruh lapisan masyarakat. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta melestarikan beragam kuliner Betawi melalui buku berjudul Dandang Betawi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peluncuran buku Dandang Betawi yang berlangsung di Jakarta, Jumat pekan lalu adalah salah satu upaya TP PKK DKI Jakarta melestarikan dan merawat warisan budaya tak benda lewat buku resep tradisional dan resep kuliner khas Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyusunan buku tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Ketua TP PKK DKI Jakarta Fery Farhati yang juga istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama istri Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2020 Saefullah, Rusmiati, dan pihak swasta yang diwakili oleh Chef Ragil Imam Wibowo.

Resep masakan dalam buku Dandang Betawi terdiri dari dua kategori. Yakni resep masakan tradisional Betawi mulai dari nasi dan lauk-pauk (38 resep) dan resep camilan tradisional Betawi yang terdiri dari makanan dan minuman (30 resep).

Fery mengatakan, gagasan penyusunan buku muncul dari kesadaran bahwa asal-muasal makanan hingga kondisi geografis Jakarta ternyata berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dalam mengolah makanan.

“Semua berawal ketika saya bertemu dengan sosok ibu yang wajahnya selalu berbinar ketika menjelaskan tentang resep masakan tradisi keluarganya. Beliau adalah Ibu Rusmiati," kata Fery seperti dilansir dari Antara, 30 September 2022.

Menurut Fery, Rusmiati memiliki pengetahuan yang luas tentang resep masakan Betawi secara turun-temurun dari keluarganya yang tinggal di daerah pesisir, yaitu Rorotan, Cilincing, Jakarta.

Buku Dandang Betawi akan tersedia dalam dua versi. Pertama, versi yang dibagikan secara gratis kepada pihak-pihak yang dinilai dapat menjadi penyambung sejarah dan melestarikan kuliner Betawi, seperti para penggiat kuliner, media, perpustakaan, tokoh masyarakat Betawi dan lainnya.

Kedua, versi yang dijual melalui skema prapemesanan dengan harga yang terjangkau supaya bisa diakses masyarakat luas.

Keuntungan hasil penjualan buku juga digunakan kembali untuk pelestarian kuliner Betawi dalam bentuk pelatihan memasak bekerjasama dengan berbagai komunitas dan kuliner tradisional.

Selain itu, diharapkan buku itu dapat menjadi rujukan untuk masyarakat yang ingin kenal lebih jauh tentang kuliner Jakarta atau bahkan bahan berlatih para generasi muda yang ingin menjadi ahli kuliner.

Seperti untuk pelatihan di SMK Tata Boga di Jakarta, pelatihan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau usaha peningkatan pendapatan keluarga, penyedia jasa katering, dan lainnya. Dengan harapan kuliner Betawi bisa terus lestari.

Chef Ragil Imam Wibowo mengatakan, resep masakan klasik Betawi sangatlah menantang karena banyak bahan yang sulit didapatkan dan hampir punah. “Pada akhirnya bahan-bahan tersebut bisa didapatkan, walaupun harus dari kota lain,” kata Chef Ragil.

Wartawan senior yang juga pecinta kuliner Andreas Maryoto bisa menyelami sejarah dan kuliner Jakarta melalui buku "Dandang Betawi". "Saya bersyukur ini sebuah kerja kolaboratif yang menyenangkan dan juga membantu," kata Andreas.

Menurut Andreas, buku resep akan bermanfaat jika masyarakat mau ikut menjadi penyambung sejarah dan melestarikan kuliner Betawi melalui praktik langsung penyajian makanan di dapur masing-masing.

"Sepiring nasi bisa matang karena sebuah dandang, semoga semakin banyak kuliner Betawi yang hadir di meja makan karena buku Dandang Betawi," kata Andreas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus