Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Eksotika Kengerian Film Horor

Seno Gumira Ajidarma

Penulis cerita pendek dan kritik seni

Biasa dilecehkan sebagai takhayul, subversi film horor Indonesia terhadap wacana dominan berperan penting.

9 Februari 2025 | 00.00 WIB

Ilustrasi: Tempol/Kuswoyo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi: Tempol/Kuswoyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Seni hiburan menjadi ironi ketika dibutuhkan orang-orang susah.

  • Bermacam kesusahan terkumpul membentuk masyarakat yang sakit.

  • Setelah legenda urban dalam film horor mencapai akumulasi, bandul pendulum kembali ke desa.

SENI hiburan menjadi ironi ketika dibutuhkan orang-orang susah. Bermacam kesusahan terkumpul membentuk masyarakat yang sakit. Itulah yang membuat seni hiburan berfungsi sebagai terapi bagi orang banyak, tempat setiap orang mencari obatnya sendiri-sendiri tanpa resep dokter karena seni menjadi faktor kesetimbangan dalam kehidupan budaya dari hari ke hari. Bagi mereka yang merasa frustrasi, suntuk, dan hampa, kebudayaan menyediakan hiburan, entah sebagai pelipur lara entah inspirasi hidup.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak artikel ini terbit di bawah judul Film Horor: Eksotika Kengerian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus