Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono menjelaskan pihaknya menghabiskan dana sebesar Rp 170 juta untuk pemasangan filter dan kipas di 7 kelas yang ada di SDN 07 Cilincing, Jakarta Utara demi meminimalisir polusi udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dananya bukan diambil dari pos tak terduga, tapi CSR," kata Ratiyono kepada Tempo, Jumat, 20 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratiyono tak merinci dana Corporate Social Responsibility atau CSR itu berasal dari perusahaan apa. Tapi ia memastikan pemasangan filter tak menyentuh dana APBD. "Jadi ada CSR yang mau bantu dunia pendidikan," kata dia.
Dinas Pendidikan memasang filter dacron dan exhaust fan di 7 kelas SDN 07 Cilincing, Jakarta Utara sejak Selasa, 17 September lalu. Pemasangan itu merupakan instruksi langsung dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar polusi udara di kelas dapat berkurang.
Sebelumnya, sekolah dasar tersebut terpapar asap sisa pembakaran batok kelapa dan aluminium dari pabrik yang berada tak jauh dari sekolah. Sisa pembakaran itu membawa abu hitam dan mengakibatkan sesak napas.
Bahkan, salah seorang guru di sana yang bernama Saefullah mengalami pneumonia akut karena terpapar asap pabrik sejak tahun 2002. Hingga kini, Saefullah mengalami kelumpuhan akibat terpapar polusi itu.
Kini, Pemkot Jakarta Utara dan Kepolisan Reskrim Jakarta Utara telah menutup 20 pabrik pembakaran arang dan aluminium di sekitar SDN Cilincing. Harapannya, dengan penutupan pabrik dan pemasangan filter di kelas, siswa dan guru SDN 07 Cilincing dapat terhindar dari penyakit akibat polusi udara.