Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Generasi Terakhir Pigmi Rampasasa

Tinggi mereka di bawah 150 sentimeter. Penelitian disertasi doktor Aman B. Pulungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, yang disidangkan pada Januari lalu, mengindikasikan pengaruh faktor genetik di balik perawakan pendek manusia pigmi Rampasasa itu. Rampasasa adalah dusun di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Aman juga memprediksi mereka akan habis karena larangan pernikahan di antara sesama pigmi.

Pada akhir Februari lalu, wartawan Tempo Erwin Zachri dan fotografer Dhemas Reviyanto mengunjungi generasi terakhir pigmi Rampasasa itu. Menelusuri jejak nenek moyang mereka di Liang Bua untuk membuktikan klaim tersebut, Erwin menuliskan sejumlah masalah yang dihadapi orang-orang pigmi ini.

23 Maret 2015 | 00.00 WIB

Generasi Terakhir Pigmi Rampasasa
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hari hampir larut malam ketika Tempo tiba di kediaman Martinus untuk menginap. Di bawah temaram lampu led bertenaga matahari, kami berkumpul. Tua Teno Petrus Antas, ayah Martinus; Petrus Dour, yang masih kerabat Petrus Antas; dan beberapa warga memenuhi ruang tamu Martinus Masar, 35 tahun, Kepala Dusun Rampasasa, akhir bulan lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus