Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Green coffee pada dasarnya adalah biji kopi yang belum mengalami proses pemanggangan seperti biji kopi pada umumnya. Karena belum mengalami proses pemanggangan, maka biji kopi ini tetap berwarna hijau seperti ketika masih berada di pohonnya. Sebagai minuman, green coffee memiliki rasa yang jauh lebih ringan dibanding kopi hitam. Banyak yang menyebutkan bahwa rasa green coffee lebih mirip teh herbal ketimbang kopi.
Ketenaran green coffee sebagai pelangsing bermula pada tahun 2012. Ketika itu, Dr. Oz, seorang dokter yang merangkap sebagai seorang bintang acara televisi bertemakan kesehatan, menyatakan kepada publik bahwa green coffee merupakan “biji kopi hijau yang membakar lemak dengan cepat.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Semenjak Dr. Oz mempromosikan ekstrak green coffee sebagai suplemen penurun berat badan yang mujarab, biji-biji hijau itu pun menjadi incaran banyak orang. Ekstrak biji green coffee memang mengandung kafein yang dikenal dapat meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan. Namun, pada green coffee, yang menjadi zat utamanya bukanlah kafein tapi asam klorogenat yang telah disebutkan sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para peneliti kemudian menguji zat aktif tersebut dan sejak saat itu, green coffee menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli tentang efektivitasnya dalam menurunkan berat badan. Pasalnya, ada berbagai penelitian dengan hasil yang berbeda. Beberapa penelitian yang menguji ekstrak green coffee pada manusia menyatakan bahwa asam klorogenat dapat menyerap karbohidrat dari saluran pencernaan. Hal itu menyebabkan turunnya gula darah dan insulin.
Studi lain yang dilakukan pada hewan percobaan mengungkapkan bahwa asam klorogenat dapat mengurangi berat badan dengan cara menekan penyerapan lemak dari makanan, mengurangi lemak yang tersimpan di hati, dan meningkatkan fungsi hormon pembakaran lemak adiponectin.
Sebagian besar penelitian green coffee lainnya yang dilakukan pada manusia tidak dapat disimpulkan. Meskipun dilaporkan ada beberapa peserta yang mengalami penurunan berat badan, namun studi ini hanyalah penelitian kecil dengan ukuran sampel yang sedikit dengan durasi yang pendek. Dengan demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk membuktikan bahwa green coffee benar-benar efektif sebagai pelangsing.
Bila Anda ingin mengonsumsi kopi hijau ini, pastikan Anda telah memahami bahaya green coffee berikut ini:
1. Berpotensi menyebabkan kelebihan kafein
Sama seperti kopi pada umumnya yang telah dipanggang, green coffee secara alami mengandung kafein. Satu cangkir kopi mengandung sekitar 100 mg kafein, tergantung pada varietas dan metode pembuatannya. Karena sejumlah kecil kafein dapat hilang selama proses pemanggangan, green coffee mungkin mengandung kafein lebih banyak daripada kopi hitam.
Konsumsi green coffee yang tinggi dapat menyebabkan berbagai gejala negatif seperti gangguan kecemasan, sulit tidur, dan peningkatan tekanan darah. Jika Anda memiliki penyakit glaukoma, gangguan kecemasan, diabetes, tekanan darah tinggi, sindrom iritasi usus besar, osteoporosis, dan gangguan perdarahan, takaran kopi hijau yang dikonsumsi harus diukur dengan tepat agar tidak muncul efek buruk yang tidak diinginkan.
2. Dapat berefek buruk pada kesehatan tulang
Sebuah studi yang dilakukan pada hewan menemukan fakta bahwa ekstrak green coffee yang dikonsumsi setiap hari selama 2 bulan dapat mengakibatkan penipisan kalsium yang signifikan. Hal tersebut menunjukkan konsumsi jangka panjang green coffee dapat membahayakan kesehatan tulang. Meskipun begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efeknya pada manusia.
3. Tidak cocok dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui
Green coffee tidak disarankan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Hal ini dikarenakan belum adanya studi dan penelitian yang memadai untuk menentukan aman tidaknya green coffee untuk dikonsumsi oleh kategori tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, konsumsi green coffee sebagai pelangsing dapat disimpulkan belum diketahui keefektifannya secara pasti. Hal ini karena bukti-bukti penelitian yang masih belum seragam dalam menyatakan efeknya terhadap penurunan berat badan.
Meskipun begitu, green coffee adalah produk hasil alam yang tentu memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Jika Anda ingin mengonsumsinya, pastikan dosis ekstrak green coffee tidak lebih dari 400 mg yang dapat diminum sebanyak dua kali sehari.