Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyatakan sebanyak 76 pompa air stasioner yang tersebar di 40 rumah pompa di ibu kota mengalami kerusakan. Sekretaris Dinas SDA DKI, Dudi Gardesi mengatakan pompa yang rusak sudah dalam proses perbaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Yang rusak masih diperiksa. Tapi banyak yang sudah diperbaiki," kata Dudi saat dihubungi, Rabu, 8 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dudi menuturkan DKI mempunyai 478 pompa yang tersebar di 176 rumah pompa. Dari total 76 pompa yang dinyatakan rusak sebanyak 49 di antaranya rusak karena terendam banjir pada awal tahun baru, Rabu, 1 Januari kemarin.
"Pompa yang rusak karena terendam ada di 27 rumah pompa," ujarnya.
Menurut Dudi, pompa yang tidak terendam air rusak karena berbagai faktor. Salah satu penyebab kerusakan di antaranya kinerja pompa yang digeber berlebihan saat banjir kemarin, masalah listrik dan lainnya. "Jadi macam-macam (kerusakannya)."
Ia menuturkan seluruh pompa di DKI, ditargetkan seluruhnya bekerja maksimal untuk menghadapi potensi banjir yang masih mungkin terjadi di ibu kota.
"Kami masih terus monitoring."
Jumlah 76 pompa air rusak itu melonjak dari data Dinas SDA sebelumnya. Pada Selasa kemarin, Dinas SDA menyatakan hanya 10 titik pompa air mengalami kerusakan akibat banjir yang menghantam Jakarta pada 1 Januari 2020.
Ancaman banjir disebut masih mengancam Jakarta karena musim penghujan belum memasuki puncaknya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi Jakarta akan kembali diguyur hujan lebat pada 9-12 Januari 2020 atau mulai hari ini. Meskipun demikian, ramalan BMKG menyebutkan bahwa curah hujan pada 9-12 Januari 2020 tak akan seekstrem pada awal tahun.