Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DAYA nalar publik disodok dengan ajakan Ketua Umum Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) R. Hartono agar menjadi antek Soeharto. Alasan kesejahteraan publik menjadi pembenaran munculnya kelompok antek Orde Baru itu. Memang kecil kemungkinan partai "restu Soeharto" tadi menang pemilu, tapi kehadirannya cukup "meresahkan" kaum prodemokrasi.
Namun ada baiknya juga kekuatan lama bangkit lagi. Sebab, adrenalin para penentang Orde Baru jadi membuncah. Api perlawanan kembali berkobar? "Kami akan memberikan pukulan kedua kepada Soeharto dan Orde Baru," kata Adian Napitupulu, pentolan kelompok demonstran anti-Soeharto dari Forum Kota (Forkot).
Berikut ini tanggapan dari berbagai kalangan.
Eros Djarot
Pembodohan kalau dianggap rakyat mulai rindu dengan masa lalu. Itu bukan hanya ancaman, tapi perbuatan yang sangat berbahaya, karena bangsa ini mau dipecah lagi. (Pembenturan) pengikut dengan pengikut.
Soetardjo Soerjogoeritno
Apakah ini mau muncul semangat Orde Baru? Padahal, selama 32 tahun, masyarakat ditekan sedemikian rupa. Enggak bener kalau masyarakat ingin kembali ke zaman Orde Baru. Wong, reformasi ditinggali utang oleh Orde Baru.
Ary Mardjono
(Kata antek) itu bukan diartikan negatif, tergantung interpretasinya. Artinya pengikut setia, bukan berarti budak. Mbak Tutut dicalonkan sebagai presiden untuk menarik massa. Keluarga Cendana memang memberikan sumbangan kepada PKPB berupa atribut, bendera, kaus, stiker, dan sedikit dana.
Marzuki Darusman
Ini suatu ucapan yang fatal secara politik bagi citra PKPB. Ini bunuh diri. Saya yakin (partai itu) tak bakal besar. Buat Partai Golkar, itu memberikan kontras yang positif, bahwa Golkar inilah yang baru, dan mereka yang Orde Baru. Itu sangat menguntungkan Golkar.
Abdurrahman Wahid
Biarkan saja, itu hak politik Hartono. Tidak ada yang percaya dengan Hartono. Dia sering membohongi rakyat. Di Jawa Timur ada yang memasang spanduk, "Gus Dur mendukung Mbak Tutut jadi presiden." Orang tambah jengkel dengan tindakan itu.
Adian Napitupulu
Bersyukur juga Orde Baru bangkit, sehingga kami bisa mengkonsolidasikan kekuatan. Teman-teman mulai merapat dan membangun kekuatan. Kami akan memberikan pukulan kedua kepada Soeharto dan Orde Baru. Mereka muncul karena pemerintahan Habibie, Gus Dur, dan Megawati tak melakukan regime cleansing (pembersihan rezim).
Ahmad Nur Hidayat
Mahasiswa bersama kelompok proreformasi lainnya menentang lahirnya partai-partai yang punya afiliasi dengan Orde Baru. Misalnya PKPB, Partai Golkar, ataupun partai-partai yang dipenuhi orang lama. Kami akan berkampanye agar mereka jangan dipilih dalam pemilu.
Mugiyanto
PKPB adalah pecahan Golkar, dan militer di dalamnya. Mereka memiliki sikap antidemokrasi. Hartono sendiri harus bertanggung jawab terhadap beberapa peristiwa berdarah di Indonesia, seperti kasus 27 Juli 1996. Kekuatan Orde Baru yang sedang berkonsolidasi harus dihadang.
Mochtar Pabottingi
Mereka (pendukung Orde Baru) memang tak pernah hilang. (Hartono) berani tapi berani bodoh. Masa, bilang dirinya antek? Tapi, alhamdulillah, itu pengakuan. Saya tak melihat bahaya PKPB. Perolehan suaranya akan kecil, tak cukup untuk menggoyang komposisi yang ada.
Rachmawati Soekarnoputri
Pro-Orde Baru muncul karena pemerintahan Megawati tidak berhasil meyakinkan tercapainya harapan masyarakat. Saya berharap rakyat makin kritis. Rakyat tak akan lupa masa lalu hanya dengan sepaket sembako dan uang Rp 50 ribu. Kembali ke (zaman) Soeharto itu atas alasan apa? Wong, Orde Baru menghasilkan krisis yang hebat.
Jobpie Sugiharto, Sohirin (Semarang), Istiqomatul Hayati, Nunuy Nurhayati, Ecep S. Yasa, Adek, Muhamad Fasabeni (TNR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo