Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Benarkah Hasto Kristiyanto dan Suami Puan Maharani Terlibat Proyek BTS

Nama suami Puan Maharani, Hapsoro Sukmonohadi atau Happy, muncul di proyek menara BTS Kementerian Komunikasi dan Informatika.

28 Mei 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Nama Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ikut terseret proyek BTS Kementerian Kominfo.

  • PDIP bantah Happy Hapsoro ikut cawe-cawe.

  • PDIP menolak tudingan uang proyek mengalir ke partai.

NAMA sejumlah tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan muncul dalam proyek pembangunan menara base transceiver station (BTS) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di antaranya Hapsoro Sukmonohadi atau biasa disapa Happy, suami Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus pemimpin PDI Perjuangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga dituduh ikut cawe-cawe. Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud Md. mengatakan uang proyek BTS turut mengalir ke beberapa partai. Kasus korupsi BTS itu tengah disidik Kejaksaan Agung. Ditemui wartawan Tempo, Egi Adyatama, di kantor Dewan Pengurus Pusat, PDIP Jakarta Pusat, pada Jumat, 26 Mei lalu, Hasto hanya mau menjawab singkat pertanyaan yang berkaitan dengan tudingan kepadanya. Ia menyerahkan jawaban pertanyaan seputar peran Happy dan peran partai kepada kuasa hukum PDI Perjuangan, Yanuar Wasesa, yang juga turut hadir dalam pertemuan itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasto Kristiyanto

Benarkah Anda pernah ikut proyek BTS Kementerian Kominfo?
Enggak ada. Sama sekali enggak ada. Saya bahkan enggak pernah mencoba, enggak pernah ikut-ikutan dalam proyek tender BTS ini. Saya siap dikonfrontasi soal itu.

Lalu mengapa nama Anda sempat muncul?
Itu lebih pada kontestasi politik. Kemungkinan kedua, karena kemajuan teknologi, saya ke mana-mana berfoto. Dugaan saya, ada orang-orang yang mencatut nama saya dengan hanya bermodalkan foto.

Bagaimana dengan peran Happy Hapsoro di proyek BTS?
Itu nanti ditanyakan kepada Pak Yanuar saja.


Yanuar Wasesa, Kuasa Hukum PDI Perjuangan:

NAMA Hapsoro Sukmonohadi, suami Ketua DPR Puan Maharani, juga ikut muncul dalam perkara dugaan korupsi menara BTS di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Perusahaan Happy, panggilan Hapsoro, menjadi pelaksana proyek pembangunan menara BTS yang sedang disidik oleh Kejaksaan Agung. Menteri Komunikasi Johnny Plate dari Partai NasDem menjadi tersangka utama kasus ini.

Benarkah Happy ikut proyek BTS?
Perusahaan Mas Happy, Rukun Rahardja (kode emiten: RAJA) itu perusahaan terbuka, listing di Bursa Efek, enggak mungkin dia bermain-main dengan itu.

Kami mendapat informasi ia terdaftar sebagai pemegang saham dan pengurus perusahaan yang ikut proyek BTS. Tanggapan Anda?
Mas Happy enggak tahu-menahu soal ini. Menurut saya enggak ada Mas Happy cawe-cawe urusan BTS ini.

Yanuar P. Wasesa. Dok. https://pdiperjuangan-jatim.com

Benarkah Happy ikut proyek lewat pengadaan baterai dan panel surya?
Enggak ikut dia. Perusahaan dia banyak. Kami memang enggak tahu. Setahu kami, tak mungkin perusahaan Mas Happy melakukan pekerjaan yang tak profesional.

Ada kader PDIP lain yang ikut proyek BTS?
Bisa dipastikan tidak ada. Apalagi sampai kemudian duit mengalir ke PDIP. Kami jamin dan pastikan PDIP tidak ikut.

Benarkah kasus proyek BTS digunakan untuk menyerang PDIP?
Enggak ada sama sekali pembahasan di teman-teman PDIP. Seperti yang disampaikan Mas Hasto, tak ada pembahasan bahwa PDIP diincar atau ditarget.

Tapi kami mendengar lingkungan internal PDIP sempat ramai soal kasus ini.
Tidak ada. Mas Hasto hanya menyebutkan pemberitaan yang menyebut nama dia di sejumlah pemberitaan. Kami akan buat aduan ke Dewan Pers sebagai lembaga yang diberi kewenangan Undang-Undang Pers untuk melihat apakah pemberitaan itu memenuhi kaidah jurnalistik atau tidak.

Menteri Mahfud mengatakan uang proyek BTS turut mengalir ke partai. Tanggapan Anda?
Itu isu yang tak jelas. Faktanya PDIP tidak bersentuhan dengan proyek itu, apalagi menerima uang. Bagaimana logikanya bisa dipercaya bahwa PDIP terlibat dalam proyek BTS ini? Terlalu enggak masuk akal, kami kan partai penguasa, masa bermain dengan proyek ini.

Bagaimana komentar Anda ihwal tuduhan proyek BTS ini hanya untuk bagi-bagi proyek ke partai politik pendukung pemerintah?
Itu asumsi. Kenapa proyek ini awalnya tak ada penolakan? Karena pandemi Covid-19 membuat semuanya berhenti. Khususnya pendidikan. Tapi pendidikan harus tetap jalan. Dunia pengajaran harus lewat online. Kalau proyek ini tidak dijalankan, akan ada ketertinggalan di daerah yang tak terjangkau Internet. Mau enggak mau sekolah harus online, kan.

Jadi Anda menganggap isu keterlibatan PDIP dalam proyek BTS bersifat politis?
Isu yang dikaitkan dengan Mas Happy tak terlepas dari isu politis yang dikaitkan dengan PDIP. Artinya, isu terhadap Mas Happy juga isu terhadap PDIP. Pada Pemilihan Umum 2024, PDIP mungkin menang lagi. Wajar saja isu tentang BTS atau mungkin nanti isu lain akan menyerang kami. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, wawancara dengan Hasto Kristiyanto terbit di bawah judul "Ada yang Mencatut Nama Saya"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus