Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

16 Mei 2024 | 12.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bangkalan - Suasana perumahan Graha Mentari yang tenang mendadak riuh, Rabu malam, 15 Mei 2024. Sejak bakda magrib, ratusan orang berduyun-duyun masuk ke perumahan yang terletak di Kelurahan Mlajah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keriuhan ini bermula dari beredarnya video amatir yang merekam keberadaan seekor buaya di hutan mangrove yang terletak persis di belakang perumahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video itu direkam seorang nelayan yang hendak menengok hasil ikan yang terperangkap jaring yang ditebar pagi harinya. 

Alih-alih melihat ikan, nelayan itu justru menemukan seekor buaya yang panjangnya diperkirakan mencapai 3 meter. Dia kemudian merekam apa yang dilihatnya dan kemudian dengan cepat menyebar di berbagai grup WhatsApp. 

"Warga perumahan sini awalnya tidak ada tahu. Baru setelah saya bagikan ke grup WA perumahan, warga pada keluar untuk melihat secara dekat," kata Lukman Hakim, warga Perumahan Graha Mentari.

Buaya gemoy itu masuk ke hutan mangrove saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan. Namun saat air laut surut, giliran si buaya yang terperangkap dan tak bisa keluar. 

"Ini baru pertama kali buaya masuk ke hutan mangrove, sebelumnya belum pernah ada," ujar Lukman.

Butuh waktu kurang lebih 3 jam untuk mengevakuasi buaya muara ini. Evakuasi melibatkan 7 orang nelayan dan warga perumahan dengan peralatan seadanya. 

Pertama-tama mereka menutup kepala buaya yang terjebak itu dengan kain. Setelah kepala dalam kendali, barulah badan dan kaki diikat dengan tali. Setelah itu,buaya digeret dengan posisi terbalik ke areal perumahan. Baru kemudian diangkut pikap dibawa ke kantor satpol PP Bangkalan.

"Belum tahu mau diapakan. Rencana akan dilepas ke habitat yang jauh dari pemukiman," ungkap Ahmat, warga yang terlibat evakuasi.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus