Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayangkanlah situasi ini: sebanyak 60 lapangan bola penuh dengan kantong plastik! Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan data mengejutkan dua tahun lalu: 100 toko anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia memproduksi sampah kantong plastik sebanyak 65,7 hektare dalam setahun atau setara dengan 60 kali luas lapangan bola!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan hasil riset Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, pada 2015, Indonesia bahkan dinobatkan sebagai negara kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke laut. Saat ini Indonesia memproduksi sampah plastik sebanyak 175 ribu ton per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak mengherankan jika dua menteri terang-terangan menabuh genderang perang terhadap penggunaan plastik. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, misalnya, menolak penggunaan air mineral dalam kemasan botol plastik di lingkungan kantornya. "Yang membawa air minum dalam kemasan plastik saya kenai denda," kata dia, pekan lalu.
Ikhtiar membebaskan diri dari plastik juga tumbuh di masyarakat. Mereka menerapkan gaya hidup tanpa plastik dalam kehidupan sehari-hari. Ada pesohor, komunitas di beberapa kota, kafe, dan bahkan playgroup yang menerapkan nol sampah plastik. Bagaimana cara mereka melakukannya?
BI Siapkan Kebijakan Jangka Pendek Stabilisasi Rupiah
JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bank sentral berupaya optimal menahan laju pelemahan nilai tukar rupiah yang telah menembus level 14.500 per dolar Amerika Serikat. Bahkan BI akan mengintervensi pasar keuangan demi menjaga ketersediaan suplai dolar. "Kami tidak segan melakukan stabilisasi jangka pendek," ujarnya kemarin.
Bank Indonesia terus mengintervensi pasar uang maupun Surat Berharga Negara. Akibatnya, cadangan devisa tergerus hingga lebih dari US$ 10,4 miliar dalam enam bulan terakhir, menjadi US$ 119,8 miliar.
Menurut Perry, pelemahan rupiah terutama disebabkan oleh faktor eksternal, tapi masih terkendali. "Masih ada negara lain yang lebih negatif pelemahannya, seperti Brasil dan Turki."
Selanjutnya BI akan berupaya meningkatkan daya tarik pasar keuangan domestik untuk memanggil pulang dana modal asing yang keluar. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bank sentral akan mendorong eksportir mengkonversi pendapatannya ke rupiah serta memulangkan devisa hasil ekspor (DHE) yang disimpan di luar negeri. Saat ini ada 15-16 persen DHE yang telah masuk dan dikonversi ke rupiah.
BI, kata Perry, berkomitmen mengendalikan defisit transaksi berjalan (CAD) agar tidak melebihi US$ 25 miliar. "CAD tahun ini memang lebih tinggi kenaikannya karena impor bahan baku dan masuk sektor produktif."
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tengah menyiapkan insentif untuk mendorong ekspor dan menarik DHE. Salah satunya adalah menjaga optimisme pengusaha terhadap kurs rupiah. "Kami akan terus menjaga tanpa menimbulkan persoalan, kegelisahan di masyarakat, terutama di dunia usaha," ujarnya.
Ekonom dari Center of Reform on Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan konversi DHE membutuhkan waktu yang panjang. "Sedangkan rupiah membutuhkan solusi jangka pendek secepatnya, mau tak mau harus intervensi dari BI," kata dia.
David Sumual, ekonom dari PT Bank Central Asia Tbk, menambahkan, dana asing portofolio sebenarnya sudah mulai kembali masuk ke pasar uang domestik. "Tapi permintaan valas untuk membayar bunga dan cicilan utang, kebutuhan impor lebih besar," kata dia. GHOIDA RAHMAH | KARTIKA ANGGRAENI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo