Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TANGGAPAN Joko Widodo dalam debat pada Kamis pekan lalu di Hotel Bidakara mengejutkan Irfan Wahid. Menjawab pertanyaan Prabowo Subianto tentang hukum yang berat sebelah di negeri ini, Jokowi meminta Prabowo tak buru-buru menuduh. Jokowi lantas mengingatkan kasus yang menjerat bekas juru kampanye Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet. “Jurkam Pak Prabowo katanya dianiaya, babak-belur, ternyata operasi plastik,” ujar Jokowi.
Awal Oktober lalu, tim kampanye Prabowo-Sandiaga mengecam dugaan kekerasan yang dialami Ratna yang menyebabkan wajahnya lebam. Belakangan, terungkap bahwa bengepnya wajah Ratna itu karena dia menjalani operasi plastik. Menurut Irfan, tanggapan tentang kasus Ratna sudah disiapkan. “Tapi keluar terlalu cepat di awal-awal sesi debat,” kata manajer panggung tim debat Jokowi-Ma’ruf Amin itu disertai tawa.
Malam itu, dalam debat perdana yang bertema hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme, Jokowi beberapa kali menyerang Prabowo-Sandiaga. Inkumben mempertanyakan soal keberpihakan Prabowo-Sandiaga kepada kaum perempuan. Jokowi lalu menyebutkan betapa sedikit perempuan yang menjadi pengurus Partai Gerindra. Setelah itu, Jokowi menyebutkan data Indonesia Corruption Watch yang menunjukkan Gerindra sebagai partai yang paling banyak mengajukan bekas koruptor sebagai calon anggota legislatif.
Menurut Irfan, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf sebenarnya menyiapkan sejumlah serangan terhadap Prabowo-Sandiaga. “Tapi tidak semua peluru dikeluarkan,” ujar Irfan. Dia mencontohkan, tim itu menyiapkan pertanyaan tentang kasus penculikan aktivis pada 1998 yang diduga melibatkan Prabowo. Bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu diberhentikan dengan tidak hormat karena dianggap terlibat kasus tersebut.
Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mengambil undian pertanyaan saat debat pertama pemilihan presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, 17 Januari 2019. ANTARA/Sigi
Ada pula pertanyaan tentang kasus korupsi yang melibatkan PT Duta Graha Indah, kini bernama PT Nusa Konstruksi Enjiniring, yang pada awal bulan ini divonis bersalah. Perusahaan itu didenda Rp 700 juta dan dihukum membayar uang pengganti Rp 85 miliar karena menikmati korupsi dalam delapan proyek pemerintah. Pada 2013, Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Sandiaga, yang menjabat komisaris perusahaan itu.
Tiga petinggi tim Jokowi-Ma’ruf mengatakan strategi menyerang diinginkan Jokowi sendiri. Di Tim Kampanye Nasional, kata salah satu di antaranya, juga berkembang gagasan supaya Jokowi sebagai petahana tidak hanya bertahan, tapi juga lebih agresif. Ditanyai soal ini, Irfan membenarkan. “Sudah lama. Maka muncul ucapan ‘sontoloyo’ dan ‘genderuwo’,” ujarnya.
Jokowi dalam pernyataannya juga secara tak langsung menyindir kampanye Prabowo-Sandiaga. Ketika menyampaikan visi-misi, Jokowi menyebutkan dia dan Ma’ruf membawa optimisme. Di akhir debat, saat memberikan pernyataan penutup, Jokowi menyatakan dia dan Ma’ruf tak memiliki jejak pelanggaran hak asasi manusia, kekerasan, dan korupsi. Jokowi juga mengklaim tak memiliki potongan diktator atau orang yang otoriter.
Direktur Komunikasi Politik Tim Jokowi-Ma’ruf, Usman Kansong, mengatakan pernyataan-pernyataan itu dilontarkan untuk menunjukkan perbedaan mereka dengan gaya kampanye Prabowo-Sandiaga. “Lawan kami selalu menebarkan ketakutan dan pesimisme,” ujar Usman. Dia mencontohkan, Prabowo dalam pidatonya menyebutkan Indonesia bisa bubar pada 2030.
Ma’ruf sebenarnya dipersiapkan untuk memberi perspektif tema debat dalam hukum Islam. Pernyataan dan jawaban Ma’ruf pun bakal dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Quran. Misalnya, saat berbicara soal hak asasi manusia, Ma’ruf akan merujuk pada Surat Al-Hujurat 13 yang membicarakan keberagaman. Semua ayat itu disiapkan sendiri oleh Ma’ruf.
Tak hanya menyerbu lawan, Jokowi juga beberapa kali menyebut keberhasilan selama masa kepemimpinannya. Misalnya, saat menjawab pertanyaan tentang pelindungan terhadap kaum difabel, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan sudah memperlakukan penyandang disabilitas setara dengan penduduk lain. Dia mencontohkan, pemerintah memberikan bonus yang sama kepada atlet Asian Para Games dan Asian Games yang mendulang medali.
Ihwal keberhasilan itu, Jokowi mendapat masukan dari para ketua umum partai saat pertemuan di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, semalam sebelum debat. Dalam persamuhan yang tak diikuti Ma’ruf Amin itu, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy mengingatkan Jokowi agar berbicara “telah”, “sedang”, dan “akan”. Menurut Romahurmuziy, itu terkait dengan apa saja yang sudah dilakukan Jokowi selama memerintah, yang sedang dilakukan, dan yang akan dilakukan jika terpilih kembali.
Dalam debat, Ma’ruf Amin terlihat tak banyak bicara. Saat dia melanjutkan pernyataan Jokowi, pernyataannya terpotong karena waktu habis. Romahurmuziy menilai Ma’ruf berbicara terlalu lama sehingga terpotong. “Ini akan kami evaluasi,” ujar Romahurmuziy. Ma’ruf beralasan dia cukup mendukung penjelasan Jokowi. Dia berkilah, Jokowi lebih tepat untuk menjawab kritik terhadap kepemimpinannya. “Jangan seperti orang balapan ngomong,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf beberapa kali menjalani simulasi debat. Selasa dua pekan lalu, di kantor Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf, lantai lima Gedung HighEnd, Jakarta Pusat, mantan Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu berlatih selama sekitar dua jam, lengkap dengan penanda waktu digital. Selasa pekan lalu, Ma’ruf kembali mengikuti simulasi di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Anggota tim persiapan debat Jokowi-Ma’ruf, Tina Talisa, mengatakan total ada lima simulasi, empat di antaranya terpisah, yang diikuti Jokowi dan Ma’ruf.
Ketua Tim Kampanye, Erick Thohir, mengatakan latihan itu digelar untuk membiasakan Ma’ruf—yang terbiasa berceramah—berbicara dengan pembatasan waktu. “Kalau lagi ceramah di pengajian atau salat Jumat, tak mungkin ada yang bilang waktu sudah habis,” ujar Erick dalam kunjungan ke kantor Tempo, Jumat pekan lalu.
Ma’ruf sebenarnya dipersiapkan untuk memberi perspektif tema debat dalam hukum Islam. Pernyataan dan jawaban Ma’ruf pun bakal dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Quran. Misalnya, saat berbicara soal hak asasi manusia, Ma’ruf akan merujuk pada Surat Al-Hujurat 13 yang membicarakan keberagaman. Semua ayat itu disiapkan sendiri oleh Ma’ruf.
Wakil Ketua Tim Kampanye, Abdul Kadir Karding, mengatakan ayat-ayat itu dirujuk sekaligus untuk menunjukkan kemampuan Ma’ruf dalam bidang fatwa. Tapi, entah kenapa, fatwa-fatwa itu tak muncul kala debat. “Dia memang di-setting tampil sebagai ulama. Ada beberapa ayat dan hadis yang belum sempat disampaikan,” ujar Romahurmuziy.
MENGHADAPI debat, pasangan Jokowi-Ma’ruf dibantu sejumlah tim yang menyiapkan materi. Manajer panggung tim debat pasangan itu, Irfan Wahid, mengatakan konten debat disiapkan terutama oleh Tim Sebelas, yang pada pemilihan presiden 2014 ikut memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla. Anggota tim ini antara lain bekas Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto; Staf Khusus Presiden Bidang Politik dan Pemerintahan Ari Dwipayana; Deputi Bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani; pengamat militer dari Universitas Padjadjaran, Muradi; dan pengamat hubungan internasional, Makmur Keliat.
Joko Widodo dan Ma’ruf Amin bersama tim, sehari sebelum debat. Dokumentasi Irfan Wahid
Dua pejabat di Tim Kampanye Nasional mengatakan tim itu tak hanya memberikan masukan kepada Jokowi. Mereka juga aktif berdiskusi dengan sejumlah pakar untuk menjawab pertanyaan yang diberikan Komisi Pemilihan Umum kepada para calon sebelum debat, sekaligus menyusun pertanyaan untuk lawan.
Dalam dua pekan terakhir, menurut dua sumber itu, sebagian anggota Tim Sebelas makin intens menggelar diskusi tertutup di sejumlah tempat. Di antaranya di markas pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Gedung HighEnd, kawasan Kebon Sirih, dan di restoran di Jalan Teuku Umar, tak jauh dari rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Andi Widjajanto dan Jaleswari tak membalas permintaan wawancara Tempo. Anggota staf Jaleswari di Kantor Staf Presiden, Ifdhal Kasim, mengatakan lembaganya hanya memberikan data kemajuan pemerintah di bidang hukum, korupsi, hak asasi manusia, dan terorisme, sesuai dengan materi debat. Sedangkan Muradi membenarkan info bahwa Tim Sebelas ikut membantu menyiapkan materi. “Sesuai dengan kapasitas, saya ikut memberikan masukan soal terorisme. Tapi kami hanya salah satu dari beberapa tim,” ujarnya.
Sehari sebelum debat, Rabu pekan lalu, Jokowi dan Ma’ruf juga bertemu dengan Yusril Ihza Mahendra. Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia itu menyatakan pertemuan dengan pasangan tersebut dilakukan untuk memantapkan materi debat, termasuk mengantisipasi pertanyaan yang mungkin diajukan lawan, seperti kasus penganiayaan penyidik KPK, Novel Baswedan. Sedangkan isu terorisme rencananya dijawab Ma’ruf. “Karena terorisme sering dikaitkan dengan Islam,” ujar Yusril, yang menjadi pengacara Jokowi-Ma’ruf.
Di panggung debat, Jokowi pun memiliki tim yang dipimpin Irfan Wahid. Menurut Irfan, timnya mengurus dan mengevaluasi penampilan pasangan ini. Selama jeda debat, Irfan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung terlihat beberapa kali bertemu dengan jagoannya. “Saya memberikan masukan bahwa Pak Jokowi sempat terlihat tegang di awal. Saran lain, perlu ada pembagian jawaban dengan Abah (Ma’ruf),” ujar Irfan.
Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf itu berupaya memecah ketegangan Jokowi dengan cara menaruh foto cucu pertamanya, Jan Ethes, di mimbar. Sedangkan untuk Ma’ruf, Irfan mengatakan timnya menaruh stiker wajah tersenyum atau smiling face di mimbarnya. “Biar enggak lupa tersenyum.”
STEFANUS PRAMONO, HUSSEIN ABRI DONGORAN, BUDIARTI UTAMI PUTRI, FIKRI ARIGI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo