Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diminta mengawasi secara ketat pelaksanaan pemotongan hewan kurban saat Idul Adha nanti. Selama ini pengawasan dinilai belum sesuai harapan dalam hal mencegah pembuangan limbah hewan kurban ke saluran air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal itu dinyatakan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan pada Senin 26 Juni 2023. "Sejauh ini ya kurang konsisten dalam melakukan pengawasan, kurang ketat," kata Pantas pada Senin 26 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Politikus PDI-P itu mengatakan kurangnya pengawasan dari pemerintah terlihat dari banyak terjadi pembuangan limbah kurban secara sembarangan. Akibatnya, menurut dia, hal itu berdampak kepada lingkungan di sekitar.
"Inikan peristiwa berulang, tapi apakah karena ini sekali setahun lalu bisa kita tolerir?" ujar dia.
Pantas meminta pengawasan di tempat-tempat pemotongan hewan kurban nanti diperketat. Bahkan, menurutnya, pemerintah perlu menyediakan alternatif pembuangan limbah hewan kurban.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Jakarta mengumumkan pelarangan pembuangan limbah kurban ke badan jalan. Kepala dinasnya, Asep Kuswanto, menyebut pelarangan itu dilakukan demi menjaga kesehatan lingkungan warga.
“Sederhananya, ikan di badan air akan mati jika limbah potongan hewan kurban dibuang ke sana,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Juni 2023.
Selain itu, Asep juga mengatakan pelarangan pembuangan limbah kurban ke saluran air juga agar mencegah terjadinya penularan penyakit kepada manusia. Ia menyebut beberapa jenis penyakit seperti tifus dan hepatitis yang berpotensi muncul apabila limbah kurban dibuang secara sembarangan.
“Limbah tersebut berbahaya karena bisa menyebarkan penyakit,” ujar Asep.