Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

20 Oktober 2017 | 14.41 WIB

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Perbesar
Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Tangerang - Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek pembangunan sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera, setelah merebaknya isu proyek pembangunan gereja terbesar se-Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami mengapresiasi hasil kesepakatan ini dan akan mematuhinya," ujar Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Alam Sutera Sindang Jaya, Pilonedi Sioangen, Jumat, 20 Oktober 2017.

Baca : Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Selanjutnya, kata Pilonedi, pihaknya akan melakukan dialog dengan semua lapisan masyarakat Sindang Jaya untuk mencari solusi terbaik agar masalah ini selesai. "Kami akan bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan melakukan dialog," katanya.

Pilonedi mengatakan Santa Laurensia akan menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat bahwa mereka hanya membangun sekolah umum, bukan gereja. "Kami menjamin tidak akan ada pembangunan gereja. Hanya sekolah umum Santa Laurensia," ucapnya.

Menurut Pilonedi, hal tersebut bisa dibuktikan dari izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Tangerang. "IMB hanya untuk sekolah," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Tangerang secara resmi menghentikan sementara pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, yang sudah memasuki tahap konstruksi.

Penghentian tersebut berdasarkan keputusan bersama antara Pemerintah Kabupaten Tangerang, pengembang, dan Santa Laurensia dalam rapat bersama yang disaksikan Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang serta perwakilan tokoh masyarakat Sindang Jaya, Kamis, 19 Oktober 2017. Rapat bersama ini digelar setelah merebaknya isu bahwa di lokasi itu akan dibangun gereja terbesar di Asia Tenggara.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menuturkan penghentian pembangunan Sekolah Santa Laurensia yang diisukan gereja itu bersifat sementara. "Semua kegiatan pembangunan dihentikan sambil dilakukan sosialisasi dengan masyarakat yang komprehensif," tutur Zaki. Selain itu, akan dilakukan penataan kawasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus