Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANDUNG - Jalur kereta Cilame-Padalarang kembali normal setelah kereta kerja (MTT) selesai dievakuasi. Sebelumnya, MTT anjlok saat dioperasikan untuk perawatan jalan rel kereta di KM 154+8/9 antara Stasiun Cilame dan Stasiun Padalarang pada Sabtu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MTT yang anjlok membuat jadwal sejumlah perjalanan kereta terganggu. PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun membatasi kecepatan 20 kilometer per jam untuk setiap kereta yang melewati jalur tersebut. Keterlambatan dialami oleh empat perjalanan kereta Argo Parahyangan menuju Bandung, dua perjalanan Argo Parahyangan menuju Jakarta, serta perjalanan kereta ekonomi Serayu rute Stasiun Pasar Senen-Kiaracondong-Purwokerto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mohon maaf atas terjadinya peristiwa ini karena mengganggu perjalanan kereta dari Bandung atau sebaliknya," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi II Bandung, Joni Martinus, saat dihubungi Tempo, kemarin.
Menurut Joni, penyebab anjloknya kereta MTT masih diinvestigasi secara internal. Tapi tak ada kerusakan pada rel di lokasi anjloknya kereta MTT. Kendati demikian, PT KAI masih tetap siaga untuk mencegah terulangnya peristiwa tersebut. "Ini menjadi perhatian serius agar tidak terjadi lagi."
Joni menuturkan bahwa PT KAI juga mengantisipasi ancaman bencana di jalur kereta akibat curah hujan tinggi belakangan ini. Sejumlah langkah pemeriksaan hingga penyiagaan tim dan alat berat sudah dilakukan. PT KAI memetakan 47 titik rawan, dari barat sampai Purwakarta dan dari arah timur lalu sepanjang jalur selatan ke Cianjur. AHMAD FIKRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo