Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seni merajah tubuh alias tato biasanya dilakukan pada berbagai bagian tubuh, dari kaki, lengan, sampai punggung. Kini, tato juga dapat dilakukan pada bola mata. Prosesnya adalah dengan mewarnai bagian putih pada bola mata secara permanen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luna Cobra, seorang seniman tato Amerika Serikat, yang pertama kali bereksperimen menyuntikkan tinta ke bola mata. "Saya mengamati mata dan berbicara dengan beberapa dokter dan ahli bedah, kemudian mulai melakukan ini hampir sepuluh tahun yang lalu," ujarnya, seperti dikutip dari Huffington Post UK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama sepuluh tahun tersebut, Luna Cobra menyempurnakan prosedur tato bola mata yang lebih aman. Dia mengumpulkan banyak data berkaitan dengan tinta, reaksi, jarum, dan lainnya. Pemilihan warna cukup beragam, dari merah, biru, sampai hitam. "Sebanyak 50 persen klien meminta warna hitam, sisanya apa saja,” katanya.
Meski telah bertahun-tahun menyempurnakan prosedur tato bola mata, Luna Cobra meyakini tato ini dapat membahayakan, terutama saat memilih tinta. "Sangat berbahaya. Tanpa dukungan medis, sedikit pendidikan dasar medis, setiap orang yang menawarkan menato bola mata dapat membuat klien berisiko mengalami komplikasi penglihatan dan kebutaan," kata Cobra.
Cobra sangat yakin bahwa merajah adalah bagian dari seni. Menurutnya, pilihan yang paling tepat adalah keterlibatan pemerintah untuk mengendalikannya. "Cara terbaik untuk membuat tato bola mata aman adalah pemerintah membuat undang-undang tindakan ini hanya berlaku untuk ahli bedah mata," tuturnya.
Ilustrasi tato mata. i.imgur.com
Hal senada juga dikemukakan oleh Henry Leonard, petugas klinik dan regulator Optometrik di Inggris. Menurutnya, kerusakan permanen bisa terjadi jika tato itu salah.
"Pertama, seperti halnya semua tato, risikonya infeksi. Jarum yang tidak steril dapat menyebabkan pasien terjangkit patogen jahat, " kata Leonard.
Menato sklera, bagian putih mata, juga berpotensi merusak mata seseorang secara permanen dan bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk melihat.
“Prosedur nonmedis ini masih tergolong baru dan kami tidak tahu apakah mungkin ada efek jangka panjang atau risiko permanen terhadap penglihatan dan kesehatan mata,” ujar Leonard.
Jika berencana menato mata, hubungi dokter mata setempat atau klinik mata untuk informasi lebih lanjut tentang potensi bahaya pada kesehatan mata.