Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BUKU bukan barang yang teramat berharga di negeri ini. Terkadang suasana Pameran Buku Ikapi pun amat mendekati suasana pasar pagi. Ada sound system memekakkan telinga untuk memancing perhatian. Ada koridor antar-anjungan yang selalu terancam kemacetan arus pengunjung. Para penjaga anjungan kerap membagi-bagikan brosur buku di gang sempit. Dan sebagian pengunjung juga senang berdiri mematung seraya membaca aneka poster di sepanjang koridor. Alhasil, menawarkan dan membeli buku itu seperti menjual dan memborong sayuran, daging, minyak goreng, atau barang kelontong.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo