Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Edinburgh menjadi kota pertama di Skotlandia yang secara resmi memiliki jangkauan jaringan 5G, dan Glasgow akan mengikuti bulan depan. Namun, ada yang mengklaim bahwa radiasi jaringan canggih ini dapat merusak otak dan kesuburan.
"Ada kemungkinan peningkatan kecil dalam keseluruhan paparan gelombang radio ketika 5G ditambahkan ke jaringan telekomunikasi," ujar ahli dosimetri radiasi Simon Mann, seperti dilaporkan laman Dailyrecord, Senin, 10 Juni 2019.
Teknologi 5G diatur untuk merevolusi cara manusia berinteraksi dengan teknologi di ponsel dengan meningkatkan kecepatan internet. Jaringan 5G juga memberikan koneksi data yang lebih andal dan menawarkan koneksi hampir instan ketika membuka aplikasi dan situs web.
"Namun, paparan keseluruhan diharapkan tetap rendah, dengan demikian seharusnya tidak ada konsekuensi bagi kesehatan masyarakat," kata Simon Man.
Namun, orang-orang bertanya-tanya seberapa aman 5G itu. Ada yang mengklaim bahwa radiasi frekuensi radio (RFR) berbahaya. Akan ada potensi peningkatan paparan gelombang radio karena kebutuhan untuk menambah lebih banyak menara telekomunikasi di daerah tersebut.
Selain itu 5G bukan pengganti 4G. Ini hanya menambahkan lapisan lain untuk memberikan pengalaman seluler yang lebih cepat, lebih lancar dan lebih baik.
Badan kesehatan masyarakat Inggris (PHE) mengatakan tidak mengharapkan 5G berdampak pada kesehatan masyarakat. Seorang juru bicara PHE menambahkan bahwa badan tersebut berkomitmen untuk memastikan gelombang radio 5G mematuhi pedoman Komite Internasional untuk Perlindungan Radiasi Non-Ionisasi (ICNIRP).
Lebih dari 200 ilmuwan mengimbau Uni Eropa untuk menghentikan peluncuran 5G, dengan mengatakan bahwa medan elektromagnetik dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan, dan dapat meningkatkan risiko kanker.
Tetapi UE mengatakan paparan dari 5G akan jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh ICNIRP. "Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik dari ponsel dan jaringan buruk bagi kesehatan Anda," kata Prof Malcolm Sperrin, Direktur Departemen Fisika Medis dan Teknik Klinis di Oxford University Hospitals.
Dia mengatakan hubungan sebab akibat antara penggunaan ponsel dan kanker pada manusia tidak terbukti. Sebagian ahli percaya jaringan 5G tidak menimbulkan risiko lebih besar dari sistem seluler sebelumnya.
DAILYRECORD | PHE | BBC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini