Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dana pemerintah yang dikeluarkan untuk menangani banjir di Jawa Barat sebesar Rp 10 triliun. "Dana itu fokus dulu di daerah hulunya, untuk menahan air," kata dia di Bandung, kemarin,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil mengatakan mayoritas dana tersebut untuk membiayai infrastruktur pengendali air guna menahan banjir. Lokasinya tersebar di antaranya di Bogor, Bandung Raya, Bekasi, serta Karawang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Kabupaten Bogor, misalnya, proyek bendungan Ciawi dan Sukamahi yang diminta Presiden Joko Widodo beroperasi tahun ini. "Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang bisa mengendalikan 30 persen air ke Jakarta itu nilainya Rp 3,9 triliun," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan proyek bendungan juga tengah disiapkan untuk mengendalikan banjir di Bekasi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjanjikan dana Rp 4,6 triliun.
Ridwan Kamil mengatakan untuk pengendali banjir Karawang akan dibangun Bendungan Cibeet dengan biaya Rp 800 miliar. "Bendungan sudah siap, tinggal pembebasan lahan," kata dia.
Adapun sisanya untuk membiayai penanganan banjir akibat luapan Sungai Citarum. "Sisanya adalah Citarum. Ada terowongan Nanung, ada danau retensi Cieunteung sudah selesai. Kemudian danau retensi Andir baru mulai lelang, seluas Cieunteung," kata Ridwan Kamil.
Kementerian PUPR juga membangun sodetan Sungai Cisangkuy untuk mengurangi debit banjir Sungai Citarum di daerah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. "Tadinya Cisangkuy ini memuntahkan air ke Citarum-Dayeuhkolot, sekarang tinggal 5 persen karena dibelokin melewati Dayeuhkolot," kata Ridwan.
Dia mengatakan penanganan banjir Sungai Citarum juga menyasar lokasi banjir di Rancaekek yang genangan airnya kerap memutus lalu lintas dari Bandung menuju Garut. Infrastruktur pengendali banjir diklaimnya sudah tuntas. AHMAD FIKRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo