Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jembatan Ikonik Kedua di Dukuh Atas segera Dibangun, Anggarannya Rp60 Miliar

PT MRT mendekati tiga investor untuk proyek pembangunan jembatan ikonik kedua di Dukuh Atas

5 Oktober 2023 | 19.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023. JPM Dukuh Atas direncanakan rampung pada 31 Juli 2023. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta atau MRT Jakarta menargetkan pembangunan jembatan penyeberangan multiguna di kawasan transit oriented development (TOD) Dukuh Atas, tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jembatan yang menyeberangi sisi barat Sungai Ciliwung itu bakal menghubungkan Stasiun MRT Jakarta dan Stasiun Kereta Bandara BNI City dengan kawasan Grha BNI. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Proses saat ini kami sedang mencari investor yang mau membangun jembatan itu,” kata Gunawan dalam diskusi pengembangan TOD MRT Jakarta di gedung Transport Hub, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Oktober 2023.

Gunawan mengatakan MRT telah menjajaki kerja sama pembangunan jembatan tersebut dengan tiga investor. Pembangunan jembatan tersebut diperkirakan bakal menelan biaya Rp60 miliar. Jembatan tersebut bakal dibangun konsep ikonik dengan bentuk melengkung. 

Setelah terbangun, kata dia, jembatan sepanjang 130 meter itu bisa menjadi peluang bisnis baru bagi MRT. Peluang bisnis dari pembangunan jembatan tersebut, kata dia, berasal dari penyediaan naming rights atau hak penamaan jembatan, iklan, hingga lapak usaha mikro, kecil, dan menengah. 

“Pengelolaan jembatan tersebut akan menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk perawatan dan pengamanannnya,” ujarnya.

Tahun ini, PT Integrasi Transit Jakarta telah merampungkan Jembatan Penyeberangan Multiguna atau JPM Dukuh Atas. Jembatan sepanjang 265 meter menghubungkan Stasiun LRT Jabodetabek Dukuh Atas dengan Stasiun KCI Sudirman.

Jembatan tersebut dapat memangkas jarak pengguna LRT Jabodetabek yang mau melanjutkan perjalanan dengan moda tranportasi lainnya seperti, MRT, KRL komuter, kereta bandara, dan bus Transjakarta di Dukuh Atas. 

Dengan adanya interkoneksi melalui jembatan tersebut, kawasan berbasis transit Dukuh Atas menjadi TOD MRT terlengkap yang terhubung dengan lima hub moda transportasi publik, yakni LRT Jabodebek, KRL commuter, kereta bandara, MRT Jakarta, dan Transjakarta.

Selain itu, TOD Dukuh Atas diarahkan tidak hanya terfokus kepada pengembangan fungsi campuran dengan kepadatan tinggi, tapi juga menitikberatkan pada penyediaan infrastruktur penunjang pergerakan, termasuk ruang-ruang transit dan ruang gerak yang humanis, inklusif, serta ramah pejalan kaki dan pesepeda. 

Pengembangan tersebut diharapkan dapat menciptakan pusat perkotaan yang aktif, inklusif, humanis, dan dinamis dengan aksesibilitas prima di jantung kota Jakarta sebagai upaya untuk mendukung perwujudan visi pengembangan kawasan TOD MRT Jakarta, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan melalui perbaikan infrastruktur pergerakan kota menuju ruang kota yang humanis.

“TOD Dukuh Atas ini menjadi salah satu contoh kawasan TOD yang sudah berkembang dibandingkan yang lain. Karena sudah terhubung oleh lima transportasi umum,” ujar Gunawan.

“Karena kalau berbicara TOD di Jepang, memang menjadi kawasan simpul angkutan umum”.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus