Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jokowi Sebut Kebijakan Normal Baru Didasari Sains

Presiden Joko Widodo menyatakan setiap kebijakan penanganan wabah yang dibuat pemerintah, termasuk penerapan adaptasi kebiasaan baru, selalu berlandaskan data-data ilmiah yang disajikan oleh tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

25 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyatakan setiap kebijakan penanganan wabah yang dibuat pemerintah, termasuk penerapan adaptasi kebiasaan baru, selalu berlandaskan data-data ilmiah yang disajikan oleh tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Setiap kebijakan yang kami lakukan selalu berdasarkan pada data sains. Selalu juga meminta saran dari para ahli,” ujar Jokowi di Istana Negara, kemarin. Berdasarkan data tersebut, menurut dia, pemerintah memutuskan kebijakan-kebijakan dan mengukur kesiapan daerah menuju normal baru.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito menimpali, pemerintah menerapkan kebijakan normal baru berdasarkan peta zonasi, kapasitas sarana dan prasarana, fasilitas kesehatan, dan ketersediaan alat-alat kesehatan. “Hasilnya semua memadai untuk penerapan normal baru,” dia mengungkapkan.

Menurut Wiku, peta zonasi Covid-19 periode 31 Mei-21 Juni memperlihatkan bahwa jumlah daerah berisiko rendah dan tidak terkena dampak virus meningkat dari 44 persen menjadi 58,3 persen. “Hampir 60 persen daerah kondisi dan risikonya rendah dan hijau. Karena itu, beberapa sektor yang aman sudah mulai dibuka,” ujar dia.

Begitu pula dengan pelayanan dan jumlah rumah sakit, tutur Wiku, sudah meningkat drastis dalam tempo tiga bulan, dari 250 menjadi 1.687 rumah sakit. Sebanyak 800 di antaranya merupakan rumah sakit rujukan nasional dan provinsi. Kemampuan laboratorium uji juga tumbuh pesat dari 1 menjadi 220 unit.

Adapun jumlah kemampuan tes dari awalnya di bawah 1.000 spesimen menjadi hampir 20 ribu spesimen per hari. Wiku mengatakan alat-alat kesehatan, seperti alat pelindung diri dan ventilator, sudah diproduksi di dalam negeri. 

DEWI NURITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus