Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kabupaten Bogor Kewalahan Tangani Ribuan Imigran Gelap

Diperkirakan saat ini jumlah imigran gelap di Kabupaten Bogor mencapai 1.766 orang.

12 Februari 2019 | 12.00 WIB

Sejumlah  Imigran Gelap saat dilakukan pendataan oleh  Ditjen Imigrasi Depertemen Hukum dan HAM di Kantor Ditjen Imigrasi RI Jakarta (13/02) Tim gabungan yang terdiri dari Ditjen Imigrasi, Kantor Imigrasi Bogor, Rumah Detensi DKI Jakarta dan Pemkab Bogor menangkap sekitar 149 warga negara asing dari berbagai negara yang tidak memiliki dokumen izin tinggal. TEMPO/Amston Probel
Perbesar
Sejumlah Imigran Gelap saat dilakukan pendataan oleh Ditjen Imigrasi Depertemen Hukum dan HAM di Kantor Ditjen Imigrasi RI Jakarta (13/02) Tim gabungan yang terdiri dari Ditjen Imigrasi, Kantor Imigrasi Bogor, Rumah Detensi DKI Jakarta dan Pemkab Bogor menangkap sekitar 149 warga negara asing dari berbagai negara yang tidak memiliki dokumen izin tinggal. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Kepala Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bogor Wawan Darmawan mengatakan, kawasan Puncak masih menjadi tempat favorit bagi imigran gelap. Saat ini jumlah mereka diperkirakan mencapai 1.766 orang. Karena tidak ada lokasi penampungan, para imigran itu menyebar di sudut-sudut kabupaten, termasuk kawasan Puncak.

Baca: Imigrasi Selidiki Pekerja Cina Ilegal di Bogor dan Bekasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Jadi banyak imigran yang tidak terpantau,” kata Wawan, Selasa 12 Februari 2019. “Mereka terutama berasal dari daerah konflik seperti Afganistan, Palestina dan sebagainya.”

Baru-baru ini seorang imigran asal Palestina menjadi pemberitaan karena berdagang di sekitar Stadion Pakansari, Cibinong. Padahal kawasan itu terlarang untuk pedagang. “Permasalahan imigran ini adalah kewenangan semua pihak, tapi leading sektor imigrasi,” kata Wawan. “Sedangkan imigrasi hanya mengawasi imigran legal, tapi ini kan pengungsi.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan belum memiliki solusi untuk menangani persoalan imigran gelap di Kabupaten Bogor. “Saya sudah ketemu dengan kepala imigrasi, mereka juga kewalahan menangani orang asing di kabupaten bogor,” kata Ade.

Ade berencana menempatkan para imigran gelap tersebut di sebuah lokasi, namun masih terkendala anggaran. “Kalau tidak ditangani, mereka menyebar dimana-mana. Sehingga agak mengganggu, seperti di kawasan Stadion Pakansari itu,” kata Ade.

Ade mengatakan, penanganan imigran gelap ini harus obyektif dan memikirkan segala hal. “Penanganannya harus hati-hati, ini menyangkut HAM, di satu sisi kita harus peduli, di sisi lain kita harus menegakkan aturan,” kata Ade.

Baca: 122 Imigran Timur Tengah Terjaring di Puncak

Ade berharap ada bantuan dari Pemerintah Pusat terkait persoalan imigran gelap di Kabupaten Bogor tersebut.

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus