Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasca insiden bendera PDIP dibakar, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta, Wiliam Yani, mengaku keberatan atas tudingan dan pelebelan berideologi komunis kepada partainya.
"Kami mengklarifikasi kepada warga DKI Jakarta bahwa kami keberatan dianggap PKI," kata Wiliam usai melaporkan insiden bendera PDIP dibakar di Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jumat, 26 Juni 2020.
Wiliam pun mempertanyakan pelebelan komunis kepada partainya. "Kita juga bingung, mengapa selalu dilebelkan (dengan komunis) ya." Yang mana, katanya, yang PKI di PDI Perjuangan. "Siapa orangnya dan alamat rumahnya di mana."
Ia juga mempertanyakan bendera berlogo palu-arit yang dibakar sejumlah massa. Selain itu, kader PDIP ini membantah tuduhan anggota partai di cabang DKI Jakarta sebagai (anggota) PKI.
"Bendera itu dapat dari mana?" ujar Ketua DPC PDIP Jakarta itu. "Kita enggak pernah lihat bendera PKI, tuh."
Wiliam yang datang di Polda Metro Jaya itu didampingi Ketua DPC PDIP Jakarta Selatan Yuke Yurike, anggota Badan Bantuan Hukum Advokasi Rakyat DPD PDI DKI Jakarta, Ketua Tim Hukum, Ronny Salampessy.
IHSAN RELIUBUN | DA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini