Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, meminta para kader muda partainya untuk bersatu dan optimistis. Alasannya ia merasa belakangan ini banyak pihak yang memprovokasi dengan cara membakar bendera partai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski diprovokasi, Hasto meminta para anggotanya tetap menunjukkan diri sebagai orang yang tertib hukum dan kader yang militan. "Kami adalah kader yang tidak akan membiarkan orang lain menghina, merendahkan martabat dan kehormatan lambang-lambang PDI Perjuangan," katanya dalam pidato kunci saat membuka webinar DPP Taruna Merah Putih 'Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah: Ciptakan Sejarah Positif Bagi Bangsa' Ahad malam, 28 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati berada di tengah provokasi, kata Hasto, tugas kader muda PDIP adalah menebar kebaikan dan membangun persaudaraan. Harapannya jika kader bisa bersatu dengan masyarakat, maka para pemuda Indonesia bisa memimpin kemajuan di seluruh lini kehidupan.
Ia pun meminta para kader untuk mengingat pesan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk tetap menjaga kehormatan dan martabat partai. "Bendera telah dikibarkan dan akan tetap berdiri," kata Hasto.
Pembakaran bendera PDIP terjadi dalam aksi unjuk rasa menentang Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu, 24 Juni 2020. RUU HIP memantik kontroversi lantaran dalam drafnya tidak memasukkan TAP MPRS/XXV/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai konsideran. Massa yang berasal dari Aliansi Nasional Anti Komunis menilai PDIP merupakan partai yang mengusulkan RUU tersebut.