Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Bendera Dibakar, Pesan Hasto Kristiyanto untuk Kader Muda PDIP

Menurut Hasto, tugas kader muda PDIP adalah menebar kebaikan dan membangun persaudaraan.

29 Juni 2020 | 06.17 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bersiap meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. Hasto diperiksa sebagai saksi tersangka mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, terkait kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR Fraksi PDIP. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bersiap meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. Hasto diperiksa sebagai saksi tersangka mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, terkait kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR Fraksi PDIP. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, meminta para kader muda partainya untuk bersatu dan optimistis. Alasannya ia merasa belakangan ini banyak pihak yang memprovokasi dengan cara membakar bendera partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski diprovokasi, Hasto meminta para anggotanya tetap menunjukkan diri sebagai orang yang tertib hukum dan kader yang militan. "Kami adalah kader yang tidak akan membiarkan orang lain menghina, merendahkan martabat dan kehormatan lambang-lambang PDI Perjuangan," katanya dalam pidato kunci saat membuka webinar DPP Taruna Merah Putih 'Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah: Ciptakan Sejarah Positif Bagi Bangsa' Ahad malam, 28 Juni 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kendati berada di tengah provokasi, kata Hasto, tugas kader muda PDIP adalah menebar kebaikan dan membangun persaudaraan. Harapannya jika kader bisa bersatu dengan masyarakat, maka para pemuda Indonesia bisa memimpin kemajuan di seluruh lini kehidupan.

Ia pun meminta para kader untuk mengingat pesan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk tetap menjaga kehormatan dan martabat partai. "Bendera telah dikibarkan dan akan tetap berdiri," kata Hasto.

Pembakaran bendera PDIP terjadi dalam aksi unjuk rasa menentang Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu, 24 Juni 2020. RUU HIP memantik kontroversi lantaran dalam drafnya tidak memasukkan TAP MPRS/XXV/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai konsideran. Massa yang berasal dari Aliansi Nasional Anti Komunis menilai PDIP merupakan partai yang mengusulkan RUU tersebut.

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus