Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kakak AIL, korban satu keluarga yang melompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, A Chui, enggan berkomentar banyak perihal kematian saudaranya. Keempat orang itu tewas setelah jatuh dari anjungan apartemen pada Sabtu sore, 9 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
A Chui mengatakan, ia tidak tahu mengapa adiknya beserta suami dan dua anak mereka melompat dari gedung itu. "Saya juga enggak tahu," kata A Cui melalui sambungan telepon, Kamis, 14 Maret 2024. Dia mengakui AIL adalah adiknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia bercerita, bahwa masalah yang menimpa adiknya itu baru diketahui saat ia berada di Kalimantan. Dari Kalimantan ia bertolak ke Jakarta. "Namanya musibah, ya," tutur A Chui, singkat.
Dia mengatakan, tak tahu AIL beserta keluarganya tinggal di mana. Alasannya selama ini dia berada di luar kota untuk kerja. A Chui lantas meminta menyelesaikan telepon bersama Tempo. Dia enggan menceritakan masalah adiknya. "Saya minta maaf, saya juga enggak tahu," kata dia, saat ditanya apakah adiknya dan keluarga selama ini tinggal di Solo, Jawa Tengah.
Sebelumnya, empat orang itu EA, 50 tahun, AIL (52), JWA (13), dan JL (16) ditemukan tewas di area parkir gedung Topaz, salah satu apartemen di kawasan Teluk Intan. Mereka diduga melompat dari rooftop apartemen. Bangunan ini terdiri dari 21 lantai. Mereka jatuh dari atas anjungan gedung sembari mengikat tangan.
Sebelumnya, diberitakan satu keluarga ini adalah bekas penghuni apartemen Topaz. Mereka pindah dari situ sekitar dua tahun lalu. Salah satu tetangga keluarga itu di bilik lantai 16, Arif, mengatakan pernah diceritakan oleh AIL bahwa mereka akan kembali tinggal di Solo, Jawa Tengah.