Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara belum mengungkap kematian satu keluarga yang melompat dari Apartemen Teluk Intan di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan, mengatakan penyelidikan ini masih terus dilakukan. "Mohon maaf, kami sedang pendalaman dengan psikologi forensik. Kalau sudah tuntas kami kabar," kata Gidion, melalui aplikasi perpesanan, Rabu, 13 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, empat orang ditemukan tewas di area parkir gedung Topaz. Salah satu gedung di kawasan Apartemen Teluk Intan. Mereka diduga melompat dari rooftop apartemen. Apartemen itu terdiri dari 21 lantai. Mereka jatuh dari atas anjungan gedung sembari mengikat tangan.
Kepala Kepolisian Resor Penjaringan Komisaris Agus Ady Wijaya mengatakan sekitar pukul 16.02 WIB satu keluarga ini mendatangi apartemen menggunakan mobil Grand Max warna silver bernomor polisi B 29xx Pxx. Mereka masuk ke dalam apartemen.
Salah satu anggota satuan pengamanan atau Satpam, DF, berjaga di depan lobi mendengar benturan keras di depan bangunan itu. "Pada saat menoleh, ternyata ada empat mayat langsung tergeletak di depan lobi," kata Agus, Sabtu malam, 9 Maret 2024.
Wakil Kepala Pengelola Apartemen Teluk Intan Sohib, menjawab bagaimana keempat korban itu bisa masuk ke dalam apartemen. Dia mengatakan keempat orang itu masih punya kartu yang dipakai sebagai akses masuk ke dalam gedung Topaz. "Kemarin kata polisi, dia masih punya akses," kata Sohib di kawasan apartemen, Selasa, 12 Maret 2024.
Keluarga yang melompat dari gedung Topaz itu, EA, 50 tahun, AIL (52), JWA (13), dan JL (16). Mereka adalah suami-istri dan dua anak. EA adalah suami; AIL (istri), dan anaknya dua orang tersebut. Mereka adalah bekas penghuni bilik 16, dan pindah sekitar dua tahun lalu.