Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO MV Agusta Timur Sardarov mengkritik pedas perang Rusia Ukraina. Sardarov, asal Rusia, mengatakan perang itu bukanlah keinginan rakyat Rusia.
Menurut Sardarov, perang itu benar-benar kejadian sangat buruk dalam hidupnya. Bahkan perang yang disulut Pemerintahan Presiden Vladimir Putin disebutnya menjijikkan, memalukan, bodoh, serta dan kejam.
"Perang ini dilakukan oleh seorang lier yang berpikiran kecil, iri, kejam, pendendam dan paranoid yang membenci rakyatnya sendiri dan berpikir dia dapat mengambilalih tetangga kita," kata CEO MV Agusta dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, @sardarovtimur, yang dikutip Tempo hari ini, Jumat, 4 Maret 2022.
Pria yang juga CEO perusahaan investasi internasional, Black Ocean Group itu pun menilai tindakan Putin semena-mena dan pengkhianatan terhadap sejarah panjang dan membanggakan Rusia.
"Rusia tidak pernah begitu dikhianati oleh penguasa mana pun dalam sejarah kita yang panjang, sulit, dan membanggakan! Dia tidak mewakili kita dan kita akan melemparkannya ke tempat pembuangan sejarah!" ucap bos MV Agusta itu.
Sardarov menjadi CEO pabrikan sepeda motor pertama yang mengkritik secara tegas invasi atau perang Rusia Ukraina. Sedangkan beberapa pabrikan lainnya memilih menghentikan sementara bisnis sepeda motor mereka di Rusia.
Misalnya, Harley-Davidson yang pada 1 Maret lalu menangguhkan bisnisnya dan pengiriman sepeda motor ke Rusia. Harley-Davidson akan mengalihkan pengiriman sepeda motor ke negara-negara Eropa lainnya.
Honda Motor juga pada 2 Maret lalu mengumumkan penangguhan ekspor mobil dan sepeda motor ke Rusia. Langkah Honda ini bisa jadi awal bagi produsen otomotif Jepang melakukan tindakan serupa sebagai bentuk kecaman terhadap perang Rusia Ukraina.
Baca: Perang Rusia Ukraina: Volvo Hentikan Ekspor ke Rusia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini