Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta Jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, terus berdatangan ke Rumah Sakit Polri Said Soekanto Kramat Jati. "Untuk hari ini, total kantong jenazah yang diterima 47," ujar Kepala Polsek Kramat Jati Komisaris Polisi Nurdin AR, Selasa 30 Oktober 2018.
Baca:
Cerita Kopilot Lion Air Jatuh, Peringatan Sang Ayah Terbukti?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin malam,10 kantong jenazah datang dibawa dengan delapan ambulans. Selain berisikan jenazah, ada kantong yang berisi properti seperti pakaian dan barang elektronik. Menurut kepala Dokter Kesehatan RS Polri Said Soekanto, Brigadir Jenderal Arthur Tampi, setiap kantong jenazah yang datang langsung diproses oleh tim DVI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arthur mengatakan untuk 24 kantong jenazah yang diterima RS Polri sebelumnya sudah terdata ada 87 bagian tubuh korban. Untuk 24 kantong tersebut hanya bisa diidentifikasi dengan tes DNA, karena kondisi bagian tubuh yang sudah tidak utuh.
Menurut Kepala Rumah Sakit Polri, Komisaris Besar Musyafak, pemeriksaan DNA dibutuhkan agar potongan tubuh itu bisa disatukan dan tidak tertukar antara satu dan lainnya. Tahapan ini akan memakan waktu lama karena banyak bagian tubuh yang tercerai-berai.
Baca: Polisi Ancam Pidanakan Penyebar Hoax Terkait Lion Air Jatuh
Musyafak mengatakan untuk mempercepat proses identifikasi, Tim DVI dibantu juga oleh dokter dari TNI, serta sejumlah perguruan tinggi. Dia menargetkan, identifikasi korban kecelakaan Lion Air tidak lebih dari lima hari.