Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kehidupan Charles Goodyear, Penemu Ban Karet yang Legendaris

Charles Goodyear merupakan orang yang menemukan cara vulkanisasi karet pada 1839 dan ia mematenkan temuannya tersebut pada 1844.

30 Desember 2021 | 09.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Charles Goodyear. Foto : Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika mendengar kata Goodyear, pasti sebagian besar dari Anda akan terpikirkan sebuah merek ban. Hal ini tidak salah karena memang Goodyear maerupakan brand ban vulkanisir di dunia yang memiliki sejarah panjang dan sudah mengalami pasang surut dalam industrinya. Namun, tahukah Anda bahwa Goodyear bukan hanya sekadar merek ban, tetapi adalah nama penting dalam sejarah perkembangan ban di dunia. Lalu, siapa sosok Goodyear itu?

Charles Goodyear, pria berkebangsaan Amerika Serikat ini lahir pada 29 Desember 1800 di New Haven, Amerika Serikat. Charles Goodyear merupakan orang yang menemukan cara vulkanisasi karet pada 1839 dan ia mematenkan temuannya tersebut pada 1844.

Pada awalnya, Charles Goodyear adalah seorang mantan pedagang dan pernah mengalami kebangkrutan. Selain itu, ia pernah mendekam di balik penjara karena terlilit utang. Penemuan legendaris dari Goodyear bermula pada awal 1830-an. Saat itu, getah yang memiliki sifat unik menghebohkan dunia. Getah tersebut berasal dari Btazil. Getah tersebut disebut-sebut tahan terhadap air dan kemudian getah tersebut disebut dengan nama karet.

Getah yang terbilang unik ini tidak bisa diolah dengan baik oleh pabrik-pabrik yang ada. Selain itu, baunya yang sbusuk, mengeras saat dingin, dan lengket ketika hangat membuat banyak pabrik menyerah untuk mengolahnya dan melihat bahwa getah ini tidak bisa digunakan untuk tujuan yang praktis.

Charles Goodyear melihat peluang ini dan mencoba untuk mengolah getah tersebut. Akhirnya, ia mendirikan perusahaannya sendiri dan berusaha sangat keras untuk mengolah getah tersebut. Selama tujuh tahun, Charles Goodyear mencoba untuk mengolah getah tersebut dipadukan dengan magnesium oksida, tepung perunggu, asam nitrat, dan kapur perekat, tetapi semuanya tidak berhasil.

Keberuntungan memang tak dapat dihindarkan, pada suatu hari di tahun 1839, Charles goodyear sedang membersihkan kedua tangannya dari lumuran bubuk, yang terdiri atas campuran karet dan belerang. Bubuk yang ada pada tangannya terjatuh dan masuk ke dalam tungku di atas api. Saat itu, karet tersebut melelh dan bereaksi dengan bahan belerang. Hal ini memberikan ide bagi Charles Goodyear bahwa getah tersebut memiliki karakter bagai kulit yang elastis dan saat itu ia menemukan cara untuk mengolah ban karet vulkanisir.

Charles Goodyear yang berhasil menemukan karet tahan cuaca, memiliki obsesi untuk membuat berbagai macam barang dari bahan material buatannya dan berusaha untuk mematenkan temuannya ini. Namun, niat Goodyear untuk mematenkan ciptannya tersebut didahului oleh pionir karet yang berasal dari Inggris, Thomas Hancock. Goodyear pun mencoba untuk melawan Hancock melalui jalur hukum, tetapi kalah dan berakibat pada hilangnya hak paten yang dimilikinya dan royaltinya pun dibatalkan.

Pada 1898 berdiri sebuah perusahaan bernama Goodyear Tire and Rubber Company oleh Frank Seiberling. Perusahaan ini mamakai nama Goodyear sebagai bentuk penghargaaan terhadap Charles Goodyear dan perusahaan ini adalah produsen ban ketiga terbesar di dunia setelah Michelin dan Bridgestone.

Pada 1 Juli 1860, Charles Goodyear mengembuskan napas terakhir dan meninggalkan utang sebesar USD 200.000. Namun, berkat pengorbanan dan kerja kerasnya, Charles Goodyear berhak mendapatkan kembali hak paten dan keluarganya bisa menikmati hasil hak paten tersebut dan ia tercatat sebagai salah satu penemu yang termashyur hingga saat ini.

EIBEN HEIZIER

Baca: Ban Mobil Listrik Khusus Buatan Goodyear Meluncur, ini Kelebihannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus