Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menutup kelab malam "Fable" di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, karena bersiap buka tengah malam saat pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Polisi memergoki banyak mobil di kawasan itu pukul 23.45 WIB, Jumat, 18 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Fable, baru mau buka. Tapi, alhamdulilah kami sudah tutup," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mukti Juharsa kepada wartawan seusai operasi yustisi protokol kesehatan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari, 19 Juni 2021.
Ruangan Kelab Fable masih terasa dingin karena pendingin udaranya masih menyala. "Baru nyalain semua AC. Saya ingatkan dia untuk tutup, menghindari kerumunan."
Mukti mengatakan sejumlah bar dan kafe di gedung yang sama dengan Kelab Fable, yakni Bengkel dan Lucy. Namun tempat hiburan lain menaati aturan pemerintah dengan membatasi jam operasional hingga pukul 21.00 WIB.
"Modus Fable buka jam 00.00 WIB. Sepintar-pintarnya maling ketahuan juga," ujar Mukti.
Mukti juga menegur manajer kelab malam itu dan menegaskan anggota Polda Metro Jaya akan langsung menutup Fable, serta memasang garis polisi jika kedapatan tetap beroperasi.
"Yang lain tertib kamu enggak tertib. Kamu nantang pemerintah?" kata Mukti kepada manajer Fable.
Pemerintah tidak melarang kafe, bar, dan restoran beroperasi. Namun jam operasional dibatasi hingga pukul 21.00 WIB sesuai kebijakan aturan PPKM Mikro. "Ini jam berapa? Setengah 12 kamu start, tutup sekarang!"
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pengelola restoran, kafe, dan rumah makan mengambil sikap bertanggung jawab dan memperhatikan keselamatan seluruh warga pada masa pandemi COVID-19. "Pada para pengelola restoran, kafe dan rumah makan, pikirkan keselamatan diri anda dan pengunjung tempat anda berusaha," ujar Anies di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat.
Ia mengingatkan bahwa ancaman penyakit mampu menghilangkan kenikmatan rasa saat makan. Apalagi bila keluarga terdekat sudah terpapar virus, semua akan merasakan ketegangan atau kepanikan, termasuk pemerintah dan tenaga kesehatan yang ada di garda terdepan.
"Makanan saat ini mungkin terasa enak, tapi bila anda terpapar, rasa enak itu hilang sama sekali. Anda pun nanti akan merasakan penderitaan karena terkena paparan COVID. Jadi ingat bahwa ini soal keselamatan, ini keselamatan, ini keselamatan," ujar Anies.
Gubernur DKI itu menyesali temuan praktik tidak bertanggung jawab dari para pengelola restoran, kafe, dan rumah makan di wilayah DKI Jakarta.
Saat Anies bersama Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta Mayjen TNI Mulyo Aji menginspeksi langsung pada sejumlah titik keramaian. Anies menyebutkan aturan kapasitas tempat makan maksimal 50 persen tidak diindahkan pengelola.
"Ini bukan semata-mata ketaatan pada aturan, tapi tentang menyelamatkan saudara sebangsa dari keterpaparan. Malam ini terjadi di berbagai tempat." Pelanggaran tak hanya terjadi di tempat makan, tapi juga kelab malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini