Keluar Karantina, Kate Middleton Santai Pakai Jeans dan Rompi

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona belum berakhir. Tapi, sejumlah negara sudah melonggarkan aturan lockdown termasuk Inggris. Toko-toko di negara tersebut yang tutup sejak lockdown 23 Maret, mulai beroperasi kembali sejak 15 Juni lalu. Untuk pertama kalinya sejak lockdown, Kate Middleton keluar untuk bertatap muka dengan warga pada Jumat, 19 Juni 2020.

Dia tak memilih mengunjungi tempat ramai, melainkan Fakenham Garden Centre di Norfolk untuk berbicara dengan pemilik dan stafnya tentang bagaimana pengaruh Covid-19 terhadap mereka.

Kebun milik swasta itu dekat dengan rumah Kate di Anmer Hall, tempat dia, Pangeran William, menjalani karantina selama pandemi.

Kate berpakaian santai. Ia mengenakan celana jins skinny hitam dengan kancing dari brand Jaeger yang dipadukan dengan kemeja biru muda lengan panjang. Ia melengkapi penampilannya dengan rompi cokelat Fjällräven dan sepatu kets hijau gelap.

Kate Middleton dan Pangeran William keluar rumah untuk pertama kalinya sejak lockdown di Inggris. Dia mengunjungi kebun milik swasta di Norfolk, pada Jumat, 19 Juni 2020. (Instagram/@kensingtonroyal)

Kate tidak memakai masker. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Organisasi kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang memakai masker di tempat umum untuk membantu mencegah penyebaran corona.

Baca: Cerita Kate Middleton Temani Pangeran George Belajar di Rumah

Namun, dari foto-foto yang diunggah di Instagram, Jumat, 18 Juni 2020, dia tampak menjaga jarak sekitar enam kaki dari orang-orang yang dia ajak bicara.

“Ketika toko-toko non-esensial mulai dibuka kembali di beberapa bagian Inggris, Duke dan Duchess of Cambridge mengunjungi dua bisnis independen untuk mendengar bagaimana dampak pandemi virus corona dan bagaimana mereka kembali ke normal baru,” demikian tertulis di keterangan foto.

Saat Kate mengunjungi taman, Pangeran William memilih ke toko roti Smiths the Bakers yang telah melayani Kings Lynn, Norfolk, selama 50 tahun. Pemilik toko roti dan anggota staf menceritakan bagaimana pandemi corona berdampak pada bisnis yang dijalankan keluarga. Sekitar 80 persen pelanggan grosir perusahaan harus menutup operasi mereka karena lockdown.