Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

20 Oktober 2017 | 18.34 WIB

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Perbesar
Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Sindang Jaya. Proyek pembangunan sekolah juga telah dihentikan sementara.

"Penghentian kegiatan pekerjaan telah kami lakukan, kami telah menarik 82 pekerja," ujarnya kepada Tempo Jum'at 20 Oktober 2017.

Menyikapi isu soal gereja terbesar, Pilonedi menegaskan, Santa Laurensia akan menyampaikan secara terbuka ke masyarakat bahwa mereka hanya membangun sekolah umum, bukan gereja. "Kami menjamin tidak akan ada pembangunan gereja, hanya sekolah umum Santa Laurensia," kata Pilonedi.

Pilonedi juga akan buka-bukaan kepada masyarakat terkait rencana pembangunan sekolah tersebut beserta izin yang telah mereka kantongi. " Kami akan sampaikan yang sebenarnya, bukti izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Tangerang. IMB hanya untuk sekolah,"katanya.

Baca: Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Pada saat ini, kata Pilonedi, tidak ada ada aktivitas pembangunan di lokasi proyek sekolah Santa Laurensia di kompleks perumahan Suvarna Padi Alam Sutera di Sindang Jaya. "Semua kegiatan dihentikan sementara, yang ada hanya pekerja yang menjaga bahan material."

Dengan penghentian kegiatan pembangunan ini target pendirian sekolah tersebut bergeser dari rencana semula. Awalnya pembangunan sekolah terpadu dari TK hingga SMA ini diharapkan selesai pada tahun ajaran 2018 mendatang.

Pilonedi pihaknya melakukan aktivitas pembangunan sekolah karena sudah mengantongi izin." Semua izin sudah lengkap, kami tak akan berani membangun kalau belum ada izin,"katanya.

Pilonedi menyebutkan, sekolah itu sudah mendapatkan izin UPL, UKL dan IMB dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Izin diberikan untuk membangun sekolah diatas lahan seluas 4,5 hektar." Semua memenuhi syarat, kami akan membangun 4 lantai terdiri dari 38 ruang kelas,"katanya.

Baca: Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Kendati Santa Laurensia telah mengantongi semua izin, Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi menghentikan sementara pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi yang sudah memasuki tahap konstruksi.

Penghentian sementara ini berdasarkan keputusan bersama antara Pemerintah Kabupaten Tangerang, pengembang, Santa Laurensia dalam rapat bersama yang disaksikan Kapolres Kota Tangerang, perwakilan tokoh masyarakat Sindang Jaya, Kamis 19 Oktober 2017. Rapat bersama ini digelar setelah isu merebak jika dilokasi itu akan dibangun gereja terbesar di Asia Tenggara.

Pilonedi berharap masalah kesalahpahaman ini dapat diselesaikan secara baik baik dengan cara berdialog dan silaturahmi. "Ada win win solution."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus