Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kerasukan roh monyet sakti

Sejo, 30, penduduk desa karangmulyo, kendal terpaksa diamankan ayah tirinya, sukisman. karena dikhawatirkan sejo mengganggu keamanan desa. beberapa dukun mengatakan, sejo kerasukan roh monyet sakti.

7 Maret 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJO, lelaki kekar berkulit gelap itu, ditangkap. "Saya khawatir ia mengganggu keamanan desa," kata Sakroni, Kepala Desa Karangmulyo, Kendal, Ja-Teng. "Saya terpaksa mengikatnya agar tidak berlarian keluar rumah," tutur Sukisman, ayah tiri Sejo. Pagi awal Februari itu, Sejo, 30, yang sehari-hari buruh upahan disuruh memetik buah kelapa oleh H. Sutamah. Di kebun, Sejo tak menghiraukan komando dari Sumir, yang menyertainya. Ia langsung memanjat pohon nyiur setinggi 12 meter, dengan tangkas. "Lalu ia melompat dari pohon satu ke pohon yang lain. Padahal, jarak pohon-pohon itu 6 meter," tutur Surnir. "Kalau meluncur, ia begitu cepat turun dari pohon. Sejo malah bisa melorot dengan kepala di bawah, persis monyet," tambah Sumir, pembantu H. Sutamah. Sejo juga sudah tak bisa berkomunikasi lagi dengan Sumir. Diperintah memetik kelapa yang tua, yang muda ikut diembatnya berjatuhan. Setelah memanjat 3 pohon, Sejo lalu berlarian keliling desa: telanjang bulat. Sebelum kumat begitu, sudah ada tanda-tandanya. Sejo sering duduk di pematang sawah, menyambar ketam atau yuyu dan mengunyahnya. Mata Sejo berkedip-kedip, celingak-celinguk ke kiri-kanan. Tangannya usil menggaruki tubuhnya, mirip monyet. Kini, berhari-hari Sejo diikat di rumah dan hanya mampu ber-nguk-nguk. Suatu hari, lelaki yang pernah duduk di kelas IV SD itu berhasil keluar rumah. Setelah menyambar kadal, lalu dikremusnya. Nguk-nguk-nguk. Walau demikian, Narsih, istrinya, masih setia menunggui, dan memberi makan suaminya itu. Sejo makan apa saja, termasuk singkong mentah. "Saya sedih melihat tingkah lakunya yang seperti monyet itu," ujar Narsih terisak-isak. Narsih sudah minta bantuan beberapa dukun. Tetapi ayah lima anak itu belum sembuh juga. Kata Pak Dukun, roh Monyet Sakti sedang mengganggu Sejo. Tetangganya? "Hampir tiap malam saya tak bisa tidur. Kami takut, sewaktu-waktu Sejo "ngamuk," kata Darno, tetangga sebelah. Suara nguk-nguk itu turut mengusik, memang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus