11 Pebruan -- Para tahanan Komdak VII Jakarta, Selasa sore
telah memberontak. Tiga tahanan, masing-masing DN, S UP dan YT
meninggal 2 tewas seketika, lainnya meninggal jam 23 di RSCM.
Tujuh tahanan yanguka-luka berat dirawat di RSCM tapi seorang di
antaranya telah dikembalikan ke tahanan. Sementara itu tahanan
lain yang juga dirawat yaitu AR, YL, Al, ID dan AU telah pula
dikembalikan ke tahanan karena tak perlu lagi mendapat
perawatan.
Asisten V Komdak Kol.Pol. drs. H,M. Wahyudi bertutur, sore itu
jam 16.00 dari luar tembok tahanan terdengar para tahanan
menyanyi bersama. Satu jam kemudian terdengar hiruk pikuk,
disusul pembakaran-pembakaran. Merekamenyalakan api dengan
membakar pakaian-pakaian dan tempat tidur yang dirusak. Ada pula
yang berusaha merusak Kabel listrik dan tembok tahanan. Para
petugas mereka lempari dengan puing-puing tembok.
Ada tahanan yang berusaha merebut senjata regu polisi yang tak
berdaya mengatasinya, hingga polisi terpaksa melepaskan
tembakan. Beberapa tahanan hampir saja berhasil lolos. Regu
polisi itu lantas naik ke ruang atas Komdak berjaga-jaga. Aliran
listrik di ruang tahanan pun dipadamkan agar tidak terjadi
kortsluiting. Dan akhimya, jam 20.20 kericuhan berhasil diatasi
ketika 1 batalyon polisi dan 15 unit Pemadam Kebakaran DKI
didatangkan. Para petugas pun bisa masuk ruang tahanan memberi
makan malam.
Ada tahanan yang menderita luka bakar tak seorang petugas
cedera. Sebelumnya, 3 dan 4 Pebruari juga telah timbul
kerusuhan di sana, mengambil korban jiwa seorang tahanan bernama
ZA alias U. Menjelang pagi, 423 tahanan dipindah ke beberapa
Komwilko Serta Komsekko, sedang 117 lainnya tetap di Komdak.
Pengacara Buyung Nasution mengharap agar polisi mengungkapkan
sebab-musabab pemberontakan. Pihak polisi sendiri sebelumnya
menyatakan akan mengungkapkan kasus ini setelah penyelidikan
selesai dan visum et repertum dokter diterima. Jum'at 11
Pebruari berusaha menemui Kepala Komdak VII, Buyung bermaksud
menjadi jembatan antara tahanan dan polisi. Ia ingin bertemu
muka dengan para tahanan, terutama dengan yang disangka sebagai
pelopor keributan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini