Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Mati Ditembak Orang yang Sering Meminta Makan

Tim Kemanusiaan menemukan jejak dua tentara dalam kasus penembakan pendeta Yeremia.

30 Oktober 2020 | 00.00 WIB

Yeremias Zanambani. Dokumentasi Tim Kemanusiaan Intan Jaya
Perbesar
Yeremias Zanambani. Dokumentasi Tim Kemanusiaan Intan Jaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Fakta baru mengungkap dugaan keterlibatan anggota TNI dalam pembunuhan pendeta Yeremia Zanambani.

  • Empat anggota TNI sempat berpapasan dengan istri korban beberapa saat sebelum pembunuhan.

  • Sang pendeta sempat bersaksi bahwa yang menembak dirinya adalah orang yang sering meminta makan.

JAKARTA  – Tim Kemanusiaan untuk Kasus Kekerasan terhadap Tokoh Agama di Kabupaten Intan Jaya mengungkapkan sejumlah fakta baru. Sebagian fakta menguatkan dugaan keterlibatan anggota TNI dalam pembunuhan pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), Yeremia Zanambani.

Tim Kemanusiaan memperoleh fakta-fakta itu dari kesaksian sejumlah orang, termasuk istri Yeremia, Meriam Zoani Zanambani. Ketua Tim, Haris Azhar, mengungkapkan bahwa dua anggota TNI diduga terlibat langsung dalam pembunuhan Yeremia. "Informasinya mengerucut pada Alpius, anggota TNI yang ada di Komando Rayon Militer (Persiapan) Hitadipa," kata Haris saat memaparkan laporan timnya, kemarin. "Alpius ditemani satu orang lagi yang tak kami dapat namanya." 

Bagi Yeremia dan keluarganya, Alpius bukanlah orang asing. Di kerap menyambangi rumah sang pendeta untuk mandi, makan, atau meminta air untuk kebun yang dikelolanya. “Alpius sudah dianggap seperti anak sendiri oleh pendeta dan istrinya,” kata Haris.

Meriam menemukan Yeremia sekarat di kandang babi pada 19 September lalu. Sang pendeta mengalami luka tembak di tangan kiri dan luka tusukan pada bagian belakang badan dan leher. Karena perdarahan hebat, sang pendeta akhirnya meninggal. 

Tim Kemanusiaan menduga kematian Yeremia merupakan buntut dari konflik berkepanjangan antara TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya. Dua hari sebelum kematian Yeremia, terjadi aksi saling tembak di antara kedua pihak yang menewaskan seorang anggota TNI.

Menurut Haris, Meriam merupakan orang pertama yang mengetahui Yeremia menjadi korban penembakan. Sore hari itu, sebelum kematian Yeremia, Meriam lebih dulu pulang ke rumah dari kandang babi. Kandang babi tersebut berada di atas bukit, di seberang sungai yang tak jauh dari rumah Yeremia.  

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus