Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MARCUS Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, pasangan ganda putra Indonesia, menjuarai turnamen bulu tangkis BWF Dubai World Superseries Finals yang digelar di Hamdan Sport Complex, 13-17 Desember lalu. Mereka mengalahkan pasangan Cina, Liu Cheng/Zhang Nan, dengan skor 21-16 dan 21-15.
Sepanjang 2017, ada tujuh turnamen superseries yang berhadiah US$ 250 ribu (sekitar Rp 3,3 miliar), enam superseries premier berhadiah US$ 500 ribu (setara dengan Rp 6,7 miliar), dan satu superseries finals berhadiah US$ 1 juta (sekitar Rp 13,6 miliar). Kemenangan di Dubai menjadi gelar juara ketujuh yang diraih Marcus/Kevin dari sembilan kali tampil di final turnamen.
Kemenangan di Dubai makin mengukuhkan posisi The Minions julukan bagi Marcus/Kevin- sebagai pasangan ganda putra nomor satu dunia. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) juga menobatkan mereka sebagai pemain terbaik dunia.
Egy Maulana Vikri | Bintang Di Bawah Umur
NAMA Egy Maulana Vikri berkibar kala tampil bersama tim nasional sepak bola Indonesia dalam kualifikasi Grup F Piala Asia U-19 2018 di Paju, Korea Selatan, mulai akhir Oktober hingga awal November lalu. Pemain sayap kelahiran Medan 17 tahun lalu itu mengemas empat gol. Dia juga menjadi top scorer di Piala AFF U-18 di Myanmar, Agustus lalu, dengan delapan gol. Egy, yang bakatnya diasah sejak usia 7 tahun, menjadi incaran sejumlah klub meski dia baru cukup umur masuk liga profesional tahun depan.
Triady Fauzi Sidiq | Panen Medali
PERENANG Triady Fauzi Sidiq menjadi atlet Indonesia yang meraup medali terbanyak dalam SEA Games 2017 di Malaysia pada Agustus lalu dengan enam medali. Atlet kelahiran Cimahi, Jawa Barat, berusia 26 tahun itu meraih satu medali emas di nomor 200 meter gaya ganti perorangan. Empat medali perak dipanennya dari nomor 50 meter gaya bebas, 50 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya kupu-kupu, dan 4 x 10 meter estafet gaya ganti. Adapun medali perunggu diperoleh Triady di nomor 4 x 100 meter estafet gaya bebas. Triady menjadi salah satu andalan yang disiapkan untuk Asian Games 2018.
Ilija Spasojevic | Kehidupan Baru
TIGA gol yang dicetak Ilija Spasojevic ke gawang Madura United membawa Bhayangkara FC menang 3-1 sekaligus menjuarai kompetisi Liga 1 pada November lalu. Pemain 30 tahun itu juga menjadi top scorer klub dengan 12 gol. Ingin menjajal kompetisi Asia, Spaso lantas bergabung dengan runner-up Liga 1, Bali United, yang mengantongi tiket ke Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan kualifikasi Liga Champions Asia tahun depan. Pemain asal Montenegro itu juga memiliki kehidupan baru setelah mendapatkan kewarganegaraan Indonesia pada Oktober lalu. Ia langsung direkrut tim nasional Indonesia. Penampilan debutnya adalah saat melawan tim Suriah U-23, bulan lalu.
Guntur | Prestasi Besar Atlet Difabel
GUNTUR, atlet difabel yang cuma memiliki satu tangan, sukses mendulang lima medali emas dalam ASEAN Para Games- pesta olahraga untuk atlet difabel- di Malaysia, September lalu. Mantan nelayan yang kehilangan tangan kirinya karena kecelakaan kapal motor itu juga membuat dua rekor baru di nomor 100 meter gaya dada SB8 dan nomor 50 meter gaya dada SB8. Guntur dan rekan-rekannya membawa tim renang Indonesia menjadi juara umum dan menyumbangkan medali terbanyak kedua setelah atletik bagi kontingen Indonesia, yang menjadi juara umum di ajang yang diikuti 11 negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo