Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap pasangan tentu ingin mengundang keluarga besar dan semua teman mereka ke acara resepsi pernikahan. Tapi sayang, terkadang kehendak itu terbentur biaya dan kapasitas tempat resepsi yang tak memungkinan. Akhirnya, pasangan calon pengantin mesti memilah lagi siapa saja yang akan mereka undang ke acara resepsi, terutama jika diadakan di gedung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga:
6 Kiat Menghemat Biaya Pesta Pernikahan
15 Daftar Pekerjaan yang Mengancam Pernikahan
Pesta Pernikahan Pribadi dan Fantasi Bakal Ngetren
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada kalanya rasa tak enak menghantui para calon pengantin ketika menentukan siapa saja yang namanya tertera di kartu undangan. Mengutip situs gedungperkawinan -penyedia jasa penyelenggara acara perkawinan yang berpengalaman lebih dari 10 tahun, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan supaya tepat sasaran dalam menentukan siapa yang akan diundang di pesta pernikahan.
1. Buat persentase undangan
Untuk mempermudah pembagian jumlah tamu antara calon mempelai pria dan wanita, gunakan penghitungan berdasarkan persentase. Contoh, 50 persen undangan untuk tamu calon mempelai pria dan wanita, 25 persen untuk tamu keluarga calon mempelai wanita, dan 25 persen lagi untuk tamu calon mempelai pria.
Namun jika orang tua menjadi sponsor utama pernikahanmu, maka kamu harus mengalah untuk mengurangi jatah undangan buat teman-temanmu karena keluarga besar dan relasi orang tuamu jadi lebih penting.
2. Buat tingkatan prioritas tamu
Buat daftar nama anggota keluarga besar dan teman yang akan kamu undang. Mulai dari keluarga terderkat, sahabat, sampai teman yang tidak terlalu dekat. Dengan begini, ketika kuota undangan sudah menipis dan ada yang harus kamu coret dari daftar.
Ada satu tips lagi saat menentukan siapa teman yang bakal kamu undang. Selain menggunakan daftar prioritas tadi, coba cek siapa yang rajin berinteraksi denganmu dalam satu tahun terakhir. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menentukan siapa yang akan diundang tanpa merasa bersalah.
Ilustrasi undangan pernikahan.
3. Tak perlu merasa bersalah atau tidak enak
Jangan sampai kamu melayangkan surat undangan, tapi hatimu sebenarnya tak rela. Jangan merasa bersalah atau tidak enak jika tak mengundang orang tertentu karena dia sudah jarang berkomunikasi denganmu, memang tidak dekat, atau bisa dipastikan dia tak akan datang karena sibuk. Jangan lupa kuota untuk relasi orang tuamu, keluarga pasangan, dan relasi dari calon mertuamu lebih penting ketimbang temanmu yang sudah terasa jauh itu.
4. Antisipasi
Kita harus punya rencana cadangan. Jika masih ada undangan yang tersisa, artinya kamu bisa sedikit lega terkait urusan katering. Jadi, jangan hamburkan semua undangan apabila kamu tak siap dengan cadangan konsumsi saat acara berlangsung.