Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PADA Desember 2019, pelukis Profesor K.P. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA, mengadakan upacara tumbuk ageng di sebuah restoran di Jakarta. Tumbuk ageng adalah upacara khas Jawa untuk memperingati ulang tahun seseorang yang sudah menginjak usia kelipatan 8. Maka, apabila pada Desember itu Srihadi berusia 88 tahun, usianya adalah kelipatan 11 dari hitungan tumbuk ageng. Upacara ini (yang dimulai dari usia 64 tahun) dianggap sebagai penanda bahwa seseorang menjadi “sangat tua” yang mengisyaratkan agar orang tersebut “bersiap diri”. Namun, alih-alih merasa “sangat tua”, Srihadi malah mengumumkan “kekuatan muda”-nya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo