Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Srihadi Soedarsono, Tumbuk Ageng, dan Lukisan Pemandangan

Pada usia 88 tahun, Srihadi Soedarsono menggelar pameran tunggal. Puluhan lukisan baru—mayoritas lukisan pemandangan—disajikan. Lukisan pemandangan Srihadi menghadirkan inti atmosfer. Jangan mencari pohon dan perdu di situ.

21 Maret 2020 | 00.00 WIB

Pelukis Srihadi Soedarsono di Bandung, Jawa Barat, Mei 2014. TEMPO/Seto Wardhana
Perbesar
Pelukis Srihadi Soedarsono di Bandung, Jawa Barat, Mei 2014. TEMPO/Seto Wardhana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA Desember 2019, pelukis Profesor K.P. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA, mengadakan upacara tumbuk ageng di sebuah restoran di Jakarta. Tumbuk ageng adalah upacara khas Jawa untuk memperingati ulang tahun seseorang yang sudah menginjak usia kelipatan 8. Maka, apabila pada Desember itu Srihadi berusia 88 tahun, usianya adalah kelipatan 11 dari hitungan tumbuk ageng. Upacara ini (yang dimulai dari usia 64 tahun) dianggap sebagai penanda bahwa seseorang menjadi “sangat tua” yang mengisyaratkan agar orang tersebut “bersiap diri”. Namun, alih-alih merasa “sangat tua”, Srihadi malah mengumumkan “kekuatan muda”-nya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus