Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Klarifikasi Pelajar Ikut Desak Anies, Dinas Pendidikan DKI: Sekolah dan Guru Netral

Dinas Pendidikan DKI telah mengonfirmasi ke sekolah soal kehadiran satu pelajar dalam acara Desak Anies. Simak keterangan yang didapat.

19 Januari 2024 | 23.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan paparan saat Desak Anies bersama tenaga kesehatan di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Acara Desak Anies itu untuk memberikan ruang kepada tenaga kesehatan menyampaikan aspirasi terkait permasalahan di lingkup tenaga kesehatan seperti perbaikan teknis sistem pengobatan dengan BPJS, masih minimnya rumah sakit tipe A di beberapa kota, serta peningkatan SDM, perbaikan gaji dan status honorer bagi tenaga kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah menegaskan bahwa sekolah tak pernah mengarahkan anak didiknya untuk memilih salah satu calon presiden dan wakil presiden tertentu. Taga menyoroti siswa bernama Ahmad Mujahid alias Uje yang hadir dalam acara Desak Anies di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekolah tetap netral terutama guru-gurunya sebagai Aparatur Sipil Negara,” katanya saat dihubungi via telepon pada Jumat, 19 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Taga menjelaskan bahwa kedatangan Uje di acara Desak Anies, Kamis 18 Januari 2024, adalah inisiatif dari siswa tersebut. Saat dikonfirmasi Taga ke sekolahnya, Uje disebutkan merupakan kandidat dalam Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 di sekolahnya. “Kebetulan di sekolah itu temanya pesta demokrasi, dia ingin belajar,” kata Taga menjelaskan.

Taga mengimbau kepada para siswa yang hendak mengikuti kegiatan politik dapat datang di luar jam pembelajaran. Ia menyarankan agar siswa lebih fokus terhadap pelajaran di sekolah, sebagaimana fungsinya sebagai pelajar. Selain itu, mereka juga dapat hadir dalam sosialisasi pemilu untuk tema pesta demokrasi.

Dinas Pendidikan DKI menegaskan kepada siswa ataupun sekolah untuk tidak melibatkan tugas atau program kurikulum merdeka seperti P5 dalam kegiatan seperti di atas. “Kami imbau sekolah kalau ada program seperti itu tidak usah ke luar-luar, di dalam saja,” kata Taga.

Muhammad Mujahid alias Uje, siswa SMAN 58 Jakarta, menghadiri acara Desak Anies di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024. Dia yang berseragam putih abu-abu mengaku sudah mengurus izin dari sekolah agar meninggalkan jam pelajaran demi bertemu capres nomor urut 1, Anies Baswedan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Meski begitu ia tak ingin menghalangi siswa yang sudah memiliki hak pilih untuk belajar lebih jauh tentang politik, pemilu, kampanye, atau yang berhubungan dengan hal itu. “Sesuai ketentuan, mereka yang berusia 17 tahun atau lebih adalah pemilih pemula, sehingga punya hak pilih juga,” ucapnya. 

Ahmad terlihat antusias mengikuti acara Desak Anies, sebuah model kampanye yang dibuat capres nomor urut 1 Anies Baswedan untuk bisa berinteraksi langsung dengan dirinya. Saat naik ke panggung, Uje terlihat mengenakan baju seragam SMA. Dia memperkenalkan diri sebagai siswa SMAN 58 Jakarta dan mengaku mendapat izin untuk meninggalkan jam pelajaran untuk ikut Desak Anies. 

Ahmad juga mengaku ada yang menitipkannya pertanyaan seputar pendidikan. Namun, ia baru sadar bahwa edisi Desak Anies yang diikutinya bertajuk Perempuan, Lingkungan Hidup, dan Agraria. Meski begitu, antusiasme Ahmad itu disambut tepuk tangan oleh penonton yang lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus