Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2017-2020 Ahmad Taufan Damanik menilai Abdul Hakim Garuda Nusantara adalah sosok yang mempunyai andil besar dalam berdirinya lembaganya saat ini. "Almarhum bukan saja pejuang hak asasi manusia, penegak hukum, banyak jasa bagi Komnas HAM," katanya saat melayat di rumah duka.
Menurut Ahmad Taufan, Abdul Hakim Garuda Nusantara adalah peletak pondasi bagi lembaga Komnas HAM. Ia mengaku menemukan catatan-catatan di kantor lembaga tersebut bahwa Abdul Hakim betul-betul pejuang HAM. "Kelembagaan itu banyak kami rasakan dari perjuangan beliau," ujarnya.
Baca : Mantan Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara Tutup Usia
Karena itu, dengan berpulangnya Abdul Hakim, lembaga ini merasa kehilangan. Namun, sebagai generasi yang lebih muda, Ahmad Taufan mengaku akan tetap menjaga amanah, yaitu memperjuangkan HAM di Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia Luhut Pangaribuan mengatakan Abdul Hakim lebih banyak bergerak di luar pemerintahan, terakhir di Komnas HAM. "Bangsa Indonesia kehilangan, tak hanya NGO atau masyarakat hukum," tuturnya usai melayat ke rumah duka, Jumat, 4 Mei 2018.
Menurut Luhut, Abdul Hakim adalah orang yang dedikatif untuk umum. "Sangat kritis, saya bersama dia 18 tahun di LBH, hampir semua daerah konflik kami ada. Artinya, kepedulian dalam pembelaan HAM selalu ada," ucapnya.
Abdul Hakim sudah dua tahun menderita stroke sebelum meninggal tadi pagi. Ketua Komnas HAM periode 2002-2007 itu mengeluh demam serta masuk angin. Pria kelahiran Pekalongan, 12 Desember 1954, itu sempat dibawa ke rumah sakit, tapi tak dirawat. Keluarga mendapati Abdul Hakim meninggal ketika dibangunkan tadi pagi. Jenazahnya dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Kemang Pratama 3.
Abdul Hakim Garuda Nusantara yang dikenal sebagai pengacara dan pejuang HAM ini merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1978 dan melanjutkan studi strata dua di bidang Hukum Perdata Internasional Universitas Washington, Amerika Serikat. Dia pernah menjabat Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta serta Ketua Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini